Jaehwan terus saja membolak-balik buku menu di tangannya, membaca setiap menu yang tersedia walaupun pikirannya tak dapat berkonsentrasi.
Sesekali diliriknya Donghan yang tampak melihat-lihat menu dengan santai dengan senyum tipis di bibirnya yang merah muda.
"Dia tampan sekali .. Bagaimana ini ? Aku harus melakukan apa ?"
Donghan mengalihkan pandangannya menatap Jaehwan yang terus saja menunduk memandang buku menu.
"Kau ingin pesan apa Jaehwan ?"
"A-aku ?"
Jaehwan berkedip cepat, ia bingung dan gugup.
"Terserah Manajer Han saja"
Donghan tersenyum lalu memanggil pelayan.
Ia tampak menunjuk satu menu dengan beberapa pesan kecil yang dibalas anggukan si pelayan.
"Terima kasih"
Ucapnya sebelum pelayan itu pergi bersama buku menu.
"Aku tidak melihatmu beberapa hari belakangan ini .. Apa kau tidak masuk kerja ?"
Tanya Donghan, dengan senyum yang lagi-lagi terbentuk di wajah tampannya.
"Oh .. Itu .. Aku mengambil cuti, Manajer Han"
"Tolong panggil aku Donghan saja kalau kita sedang diluar pekerjaan .. Aku lebih nyaman mendengarmu memanggil namaku"
Donghan menopang dagunya dengan kedua tangan yang terlipat dan bertumpu diatas meja, memandang Jaehwan lebih dekat.
"Oh .. Baiklah Manaj- maaf Donghan .."
Jaehwan tak dapat menutupi rona malu yang tampak dikedua pipi putihnya.
"Apa kau sakit ?"
"Tidak .. Aku pergi liburan ke Busan"
"Busan ??"
Nada suara Donghan terdengar antusias.
"Orangtuaku tinggal di Busan"
"Benarkah ??"
"Hmm .. Aku kadang pergi mengunjungi mereka kalau ada waktu senggang"
"Wahh .. Aku baru tahu kalau kau berasal dari Busan"
Jaehwan tersenyum, perlahan ia sudah mulai tak gugup lagi.
"Aku lahir dan besar di Busan .. Pindah ke Seoul saat diterima bekerja di ONE Corp"
Jaehwan mengangguk kecil, lalu tersenyum lagi.
"Apa kau senang di Busan ? Liburanmu pasti sangat menyenangkan kemarin"
Tiba-tiba Jaehwan teringat akan Minhyun, pria aneh yang ditemuinya di kota itu.
"Yah .. Aku senang .. Liburannya menyenangkan sekali"
"Lain kali kita ke Busan bersama .. Aku akan mengajakmu pergi ke tempat-tempat bagus disana"
Ajakan Donghan membuat Jaehwan merasa senang, ia mengangguk mengiyakan basa basi itu.
"Boleh .. Dengan senang hati .."
Tak lama, makan siang mereka datang.
Mereka tampak begitu menikmati siang itu, berbincang ringan sambil sesekali suara tawa terdengar renyah di telinga keduanya.
.
.
.
.
.
.Jaehwan memegangi tengkuk lehernya yang pegal.
Ia lelah sekali hari ini, sore tadi tiba-tiba setumpuk pekerjaan diletakkan diatas mejanya dan harus selesai hari ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE THE UNIVERSE ~ [MINHWAN] -END-
FanfictionTakdir yang telah mempertemukan mereka .. Lalu apakah takdir juga yang akan memisahkan mereka ?