YOU'RE THE UNIVERSE ~ [MINHWAN] -END-

YOU'RE THE UNIVERSE ~ PART 41

"Kau belum tidur ?"

"Tidak bisa tidur ?"

"Kenapa tidak pakai baju dingin ? Nanti kau sakit"

Satu tahun telah berlalu, dan Jaehwan masih ingat dengan ucapan-ucapan itu.

Disaat Minhyun menutupi kekhawatirannya dengan bersikap dingin dan tak peduli.

Jaehwan menghela napas panjang.

Matanya tertutup menikmati sinar matahari yang menyilaukan matanya.

Disini
Di balkon ini.

Minhyun berdiri dan berdamai dengan dirinya sendiri sejak itu.

"Hyung dimana ?"

"Apa hyung makan dengan baik ?"

"Apa tidur hyung nyenyak ?"

"Hyung tidak sakit kan ?"

"Apa hyung merindukanku ?"

Seulas senyum tipis terbentuk dikedua sudut bibir Jaehwan.

Ia berbalik.
Berjalan pelan menuju pintu keluar.

"Oh, Jaehwan~ah", panggil Ibu Tirinya.

"Pagi Eomma", sapanya.

"Pagi sayang .. Apa kau tidur di kamar Minhyun lagi uh ? Eomma baru akan membangunkanmu"

Jaehwan mendengung lalu mengangguk.

"Aku rindu hyung"

"Eomma juga rindu padanya"

Tangan Ibu tirinya terulur dan membelai Jaehwan lembut.

"Mandilah .. Kau ada meeting penting kan pagi ini .."

"Iya Eomma .. Aku mandi dulu"

Dikecupnya pipi Ibu tirinya, lalu tersenyum kecil sebelum berlalu pergi.

"Eomma tunggu di meja makan"

Tidak hanya Minhyun yang berdamai dengan dirinya sendiri, Jaehwan pun melakukan hal yang sama.

Jaehwan sadar, cinta dan kasih sayang Ibu tirinya begitu besar untuk dirinya.

Memanggilnya 'Eomma' seharusnya tak sesulit itu.

Hanya satu panggilan saja mampu membuat Ibu Tirinya menangis terharu dan memeluknya erat.

...
...
...

"Pagi Appa .."

Sapa Jaehwan lalu menarik kursi untuk duduk.

"Ayo sarapan sayang .. Eomma sudah meminta pelayan untuk memasak yang enak pagi ini"

"Terima kasih Eomma"

Ehemm

"Bagaimana pekerjaanmu ? Apa ada yang sulit ?"

Ayahnya mencoba membuka percakapan.

"Tidak ada Appa .. Aku bisa mengatasinya"

"Baguslah kalau begitu"

Jaehwan mengunyah sarapannya tanpa bicara apapun lagi.

Sudah satu tahun ini hubungannya menjadi tidak begitu baik dengan Ayahnya.

Ia lebih banyak diam menuruti semua yang Ayahnya perintahkan.

Selama Ayahnya tak mengganggu Minhyun hyungnya, ia akan berbuat apa saja untuk memuaskan keegoisan Ayahnya.

Beruntung, karena masih ada Ibu tirinya yang begitu baik dan mengerti dirinya.

Setidaknya masih ada senyum yang tersisa di rumah ini untuknya.