Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari, namun Minhyun masih terus terjaga.Ia memejamkan kedua matanya, merasakan hembusan angin malam menerpa wajahnya yang tampak lelah dan banyak pikiran.
Hidupnya begitu menyedihkan semenjak hari itu.
Hari dimana kedua orangtuanya mematahkan impian yang telah ia bangun perlahan.
Detik ini ..
Hatinya masih tetap sama.Jaehwan ada didalam sana dan tak pernah diijinkannya untuk keluar.
Entah sudah berapa banyak malam ia lewati dengan tangisan dan airmata.
Dan malam ini pun, ia menangis lagi.
...
Jaehwan mencoba tidur, memejamkan matanya ternyata begitu sulit malam ini.
Ranjangnya sangat nyaman, tapi mengapa tak dapat membuatnya terlelap ?
Ia menyerah.
Lalu turun dari ranjang dan berjalan menuju balkon kamarnya.Ia butuh sedikit ketenangan ditemani semilir angin malam ini.
Krieett
Ia membuka pintu dan melangkah menapaki balkon kamarnya yang cukup luas.
Matanya menatap diam pada sosok yang dirindukannya saat ia menoleh.
"Minhyun hyung"
Sosok yang dipanggil itu membuka mata lalu menoleh menatapnya.
"Kau belum tidur ?"
Pertanyaan Minhyun membuat Jaehwan tersenyum lalu menggeleng pelan.
"Tidak bisa tidur ?"
Jaehwan mengangguk kali ini.
"Kenapa tidak pakai baju dingin ? Nanti kau sakit"
Tidak tahukah Minhyun kalau pertanyaan demi pertanyaan yang ia lontarkan membuat Jaehwan begitu bahagia saat ini ?
Sudah sangat lama Jaehwan kehilangan sosok Minhyun yang begitu memperhatikannya.
Dan ia begitu merindukannya.
"Hyung tidak tidur ?"
Jaehwan bertanya ragu-ragu, takut Minhyun mengabaikannya lagi.
"Rinduku pada seseorang membuatku terjaga"
Minhyun tersenyum kecil setelah mengatakannya.
Ia tahu rasa rindu itu untuknya.
Sangat yakin.Minhyun memandang ke bawah dengan kedua siku bertumpu pada pagar balkon kamarnya, lalu bertanya hal yang membuat Jaehwan tiba-tiba merinding ..
"Jaehwan~ah .. Apa yang akan terjadi kalau aku melompat dari sini ?"
"Jangan bercanda hyung"
Minhyun menoleh dengan senyum lirih dan tatapan sayu.
"Aku hanya penasaran"
Jaehwan menggeleng pelan, "Jangan lakukan hyung, aku mohon"
"Kenapa tidak boleh ?"
Jaehwan terdiam.
"Aku lelah Jaehwan~ah .. Aku hidup tapi seperti mati .. Aku melihatnya setiap hari, tapi aku bahkan tidak dapat memeluknya .. Ia memintaku untuk menganggapnya sebagai seorang adik, tapi apa dia tahu kalau permintaan itu menyiksaku dari dalam ?"
Minhyun mengusap kasar ujung matanya, lalu tersenyum lirih.
"Hyung .."
"Tidurlah Jaehwan~ah .. Walaupun besok libur, tapi kau tetap harus tidur tepat waktu"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE THE UNIVERSE ~ [MINHWAN] -END-
FanfictionTakdir yang telah mempertemukan mereka .. Lalu apakah takdir juga yang akan memisahkan mereka ?