YOU'RE THE UNIVERSE ~ [MINHWAN] -END-

YOU'RE THE UNIVERSE ~ PART 47

Jaehwan meremas kedua jari-jari tangannya.

Gugup.

Hari ini adalah hari paling istimewa selama 25 tahun kehidupannya.

Minhyun mendapati calon pendamping hidupnya terus bolak balik saat ia masuk kedalam kamar.

"Apa kau gugup ?", Tanya Minhyun.

Ia meraih tangan Jaehwan dan membawanya kedalam pelukan.

"Kau manis sekali pagi ini"

Jaehwan tersipu mendengar pujian itu, semburat rona merah pipinya mengintip malu-malu.

"Kau tidak memujiku ? Aku sudah berusaha keras untuk jadi tampan pagi ini .. Cermin mungkin akan berteriak kalau benda itu bisa bicara .. Aku menghabiskan dua jam didepan cermin hanya untuk membuatmu senang"

"Hyung manja sekali .. Hyung kan sudah tampan dari dulu, jadi untuk apa aku memuji lagi ?"

"Kau ini .. Pujian itu penting dalam suatu hubungan .. Membuat pasangan kita merasa dihargai dan dicintai"

Wajah Minhyun menekuk lucu.

"Aigooo .. Minhyun hyung ku lucu sekali .. Hyung selalu tampan, walaupun hyung mendengkur saat tidur, hyung tetap pria paling tampan di dunia"

Minhyun mencubit manja pipi bulat kesayangannya.

"Air liurmu juga menetes saat tidur .. Tapi aku tetap mencintaimu"

"Memang harus begitu", balas Jaehwan lalu mencubit perut Minhyun.

"Eiyy .. Apa kau sudah tidak sabar ?? Kau bisa mencubit perutku sepuasnya setelah kita menikah nanti"

Wajah Jaehwan memerah mendengar godaan Minhyun.

"Masih pagi tapi pikiran hyung sudah kemana-mana", protesnya malu-malu.

Cup.
Satu kecupan membuat Jaehwan diam.

"Ayo cepat .. Pendeta sudah menunggu kita di kebun belakang .. Aku ingin cepat-cepat jadi suamimu"

Minhyun menarik Jaehwan dengan senyum lebar yang tak dapat disembunyikannya.

"Hyuunngg .."

Hahahaha

Tawa itu lepas selama mereka berjalan untuk mengukuhkan pernikahan mereka.

Impian yang pernah tertunda, sebentar lagi akan menjadi milik mereka selamanya.

.
.
.
.
.

Pemberkatan itu hanya dihadiri beberapa orang.

Adalah Kakek Wang yang selalu bersama Minhyun selama ia pindah ke Jeju.

Lalu ada Guanlin yang selama hampir satu tahun ini menjadi asisten pribadinya, sekaligus tempatnya berbagi cerita dan keluh kesah.

Dan beberapa tetangga disekitar tempatnya tinggal yang turut hadir untuk menjadi saksi atas janji suci yang akan mereka ucapkan.