YOU'RE THE UNIVERSE ~ [MINHWAN] -END-

YOU'RE THE UNIVERSE ~ PART 25

Jaehwan begitu menyita perhatian Minhyun, setiap gerak geriknya selalu membuat Minhyun penasaran, lalu kemudian akan mencuri lirik dalam keadaan apapun.

Saat Minhyun membahas pekerjaan dengan Jisung ..

Ia lebih sering mencuri pandang melalui kaca besar yang menjadi pembatas diantara mereka berdua, lalu kemudian tersenyum diam-diam.

"Pak Kepala .. Bagaimana ? Apa ideku cukup bagus ?"

"Ya ? Ide ? Maaf Manajer Yoon, tapi aku kurang mengerti .. Bisa Kau jelaskan lagi ?"

Saat berjalan melintasi meja Jaehwan, ia akan menoleh lalu tersenyum kecil.

Membuat Jaehwan tersipu, lalu akan tersenyum sendiri sepanjang hari.

Saat makan siang ..

Minhyun akan menunggu di lantai atap dengan bekal makan siang yang telah dipesannya.

Atau mereka akan pergi diam-diam untuk sekedar makan siang bersama di restoran terdekat.

Minhyun bahkan jauh lebih sering mengenakan pakaian Jaehwan saat berangkat kerja dibandingkan pakaiannya sendiri.

Alasan yang tak perlu disebutkan lagi, karena sudah diketahui jawabannya.

Setiap pulang kerja, Minhyun akan menunggu Jaehwan untuk pulang bersama.

Mampir membeli sewadah besar es krim sudah menjadi kebiasaan mereka, lalu mereka akan makan itu sambil duduk di sofa dan berbincang ringan.

...

Seperti siang ini, Jaehwan telah menunggu Minhyun di lantai atap untuk makan siang bersama.

Ia melirik jam yang melingkar di tangannya, lalu begumam pelan.

"Minhyun hyung mana ? Kenapa belum datang juga ? Aku sudah lapar hyung .. Cepatlah datang"

Lalu sebuah tepukan ringan mengagetkan Jaehwan.

Ia sudah akan berteriak memanggil nama kekasihnya, namun mematung setelah melihat siapa yang berdiri disampingnya.

"Menunggu seseorang, hyung ?"

Woojin menopang kedua tangannya pada pagar gedung, memandang kota Seoul dari lantai tertinggi di gedung kantor mereka.

Jaehwan diam, ia tak tahu harus menjawab apa.

"Pak Kepala belum datang juga ?"

"Hah ?", Jaehwan kaget.

"Hyung menunggunya kan ?"

Woojin membalik tubuhnya, lalu bersandar dengan satu tangan bertumpu ditepian pagar.

"Apa kalian berkencan ?"

Jaehwan masih diam, ia hanya melirik takut.

"Kenapa tidak cerita padaku ?"

"Sudah berapa lama kalian berkencan ?"

"Kenapa tidak menjawab ?"

"Jaehwan hyuuunnggg"

Woojin hilang kesabaran, ia cemberut.

Bukan karena ia tak suka dengan hubungan itu, tapi Jaehwan mengabaikannya.

"Hyung tidak percaya padaku lagi ? Tidak menganggapku teman lagi ? Apa aku secerewet itu sampai hyung tidak mau aku tahu hubungan kalian ?"

Woojin mendengus.

"Bukan begitu Woojin~ah .. Aku hanya belum menemukan waktu yang tepat untuk memberitahumu"