-prologue-

11.3K 721 10
                                    

Musim dingin.

Musim yang selalu dinantikan oleh kebanyakan orang yang menyukainya. Tak jarang ada juga diantara mereka yang mengeluh karena benda dingin berwarna putih yang akan turun dari langit menutupi seluruh permukaan benda diluar sana. Daun-daun, jalanan, kursi di taman, pagar, tanaman di halaman rumah. Semua akan tertutupi dengan benda putih yang kerap disebut salju.

Kata Ibu , salju itu lembut.

Ibu akan mengelus pipiku dan berkata salju itu selembut ini.

Tapi, baik Ibu, maupun Hyung. Tidak ada yang memperbolehkanku menyentuh benda itu. Menapakkan kaki diatas benda itu saja, Ibu tidak akan memperbolehkan.

Lebih tepatnya, tubuhku yang menolak untuk itu.

Aku benci, saat melihat Hyung pulang dengan butiran salju dipuncak kepala dan bahunya.

Aku benci, saat melihat anak-anak diluar sana sedang membuat boneka salju.

Tapi, aku lebih membenci Ibu, yang sering kali menangis dalam diam saat melihatku.

Melihatku yang lemah.

Salju yang katanya lembut dan dingin itu, seakan ingin mengajakku pergi kelangit setiap aku mencoba menyentuhnya. Saat itu terjadi, kegelapan akan menjemputku dan pastinya aku akan terbangun diruangan putih dengan aroma menyengat obat-obatan.

Ibu akan menggenggam tanganku, dan mencoba terlihat kuat dihadapanku

Uri adeul, pasti akan sembuh

Bohong.

Titik-titik bekas air mata Ibu mengatakan semua itu bohong.

Senyuman yang diberi Hyung juga palsu.

Karena selamanya, aku tidak akan pernah bisa menyentuh salju.

Sekalipun aku memohon pada tuhan.

Salju akan selalu jauh dariku.

---

Hope you like the new stories :)
Vote for next chapter, please.

Mohon maaf lahir batin semua!
Maafin Jjae kalau punya salah ya, kalau suka ngaret parah dan ceritanya kadang ga seru, hehe.

But, Jjae bawa FF baru untuk reader-nim, yey.

💜Jjae

WINTER | jjk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang