-ending snow-

3.8K 366 65
                                    

Specially untuk Reader-nim yang setia sampai akhir cerita, selamat membaca💜

---

Hari yang sangat di tunggu-tunggu oleh Jungkook akhirnya tiba. Dimana ia akan melihat pertunjukkan teater yang akan di lakonkan Yoongi sebagai pemeran utama. Jungkook sudah mempersiapkan diri dengan baik. Menuruti semua perintah dari orang-orang di sekelilingnya yang mengharuskannya sedikit bersabar. Seokjin juga meluangkan waktunya hanya untuk menemaninya, meski sudah di temani oleh sang ibu tetap saja Hyunsoo tidak bisa membiarkannya pergi begitu saja tanpa pengawasan dari dokter.

Jungkook duduk di atas kursi roda yang didorong oleh Seokjin menyusuri koridor yang menghantarkan mereka menuju auditorium. Beriringan dengan dengan penonton lain yang tak lain adalah mahasiswa kampus.

Keadaannya sangat ramai, cuaca yang cukup dingin tak lantas menyurutkan semangat mereka merayakan pentas seni akhir tahun.

Seokjin mendorong kursi roda Jungkook memasuki ruang auditorium, disusul oleh Heeyoung dan Joohyuk di belakang. Beruntung ruangan yang terbilang luas ini memiliki penghangat yang baik sehingga Jungkook tak perlu lagi merasakan udara dingin yang membuat tubuhnya bergetar hebat.

Mereka mengambil tempat duduk tepat di tengah. Perspektif dimana mereka akan menonton dengan sangat nyaman. Heeyoung merapatkan mantel dan syal sang putera sebelum menyamankan posisi duduknya sebelum acara dimulai.

Jungkook sendiri tak bisa menahan dirinya yang sangat antusias. Ia tak henti-hentinya menyapu pandangan ke atas panggung sesekali melirik tangga yang menghubungkan backstage. Berharap ia bisa melihat keberadaan Yoongi disana. Jungkook mungkin lupa saking senangnya, bahwa perjalanan dari rumah sakit menuju kampus Yoongi membutuhkan perjuangan yang tidak sedikit. Ia bahkan masih harus mengenakan masker oksigen saat keluar dari rumah sakit hingga masuk kedalam mobil.

Namun, saat berada disini rupanya Jungkook sangat bersemangat dan menguatkan diri. Seokjin bahkan sedari tadi hanya terdiam membiarkan Jungkook dengan keantusiasannya yang mengenyampingkan fakta bahwa tubuhnya masih lemah.

"Jungkookie, kau sepertinya semangat sekali ingin menonton Hyung mu?" sahut Seokjin mengelus belakang kepala anak itu yang di hadiahkan anggukan serta senyum lebar.

Heeyoung turut bahagia melihat senyum Jungkook. Tak bisa di pungkiri bahwa sejujurnya ia tak bisa berhenti khawatir, bagaimanapun Jungkook kapan saja bisa collapse dengan keadaannya yang lemah. Tapi, Heeyoung mencoba menahan diri agar Jungkook tak kehilangan senyum bahagianya hari ini. Sudah lama sekali dan sepertinya ia juga sangat membutuhkan afeksi dari putera bungsunya itu, yaitu senyum tanpa beban yang senantiasa mendamaikan hatinya.

Lampu di padamkan, bersamaan dengan disorotnya dua MC yang akan memandu berjalannya acara. Semua orang bersorak tak terkecuali Jungkook, sesekali ia sadar diri dan mengurangi rasa antusiasnya. Menghindari kemungkinan ia merasa lelah sebelum penampilan Yoongi nanti. Alhasil, ia hanya bertepuk tangan sesekali ikut tertawa ringan saat MC melontarkan lelucon.

"Penampilan pertama sepertinya akan melelehkan semua gadis-gadis. Bagaimana menurut anda, Yerim-ssi?"

"Ne geureoneyo! Yang akan membuka pentas seni kali ini adalah, Jimin-ssi! Tentunya dengan suara emasnya, Sejun-ssi!"

Dalam hati, Jungkook membenarkan kata-kata MC itu.

"Baiklah langsung saja ini dia! Park Jimin, Promise!"

WINTER | jjk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang