-24-

2.5K 300 20
                                    

Berhubung Jjae masih minim pengetahuan di genre action, jadi sebisa Jjae aja yah :")
*maklum cuma tahu nistain ga pinter gelud

---

"BERHENTI KAU BRENGSEK!!!"

Pekikan Yoongi cukup menggema di dalam ruangan itu. Mengejutkan Lou yang masih menindih tubuh Jungkook. Pria itu mengumpat dalam hati,

Kemana semua penjaga yang bertugas di bawah?

Dan siapa bocah tengil ini?

"Siapa kau?!?" Yoongi mengabaikan itu. Masih melangkah tegas menghampiri pria laknat yang sudah berani menyentuh adiknya.

Seseorang tolong ingatkan Yoongi agar tidak kalap setelah melihat keadaan Jungkook saat ini. Adiknya terpejam dengan napas tak beraturan. Luka tersebar di setiap titik di tubuh Jungkook, Yoongi tak bisa membiarkan ini. Ia beralih menatap tajam Lou yang sudah lebih dulu berdiri memandanganya terheran.

"Sialan..." Lou menyerngitkan dahi mendengar umpatan kecil dari Yoongi. Selanjutnya ia yang tak sempat menghindari tendangan Yoongi, tersungkur sambil memegangi perutnya.

"bocah gila!" Lou bangkit. Tendangan seperti itu bukan apa-apa baginya yang sudah membunuh banyak orang, tapi kali ini Yoongi mungkin akan membunuh seorang pembunuh karena emosinya yang meluap.

Belum sempat Lou menyentuhnya, Yoongi sudah lebih dulu menyerangnya kembali. Mencengkeram kerah baju Lou dan menghempaskan punggungnya pada dinding.

BUGH

"ini untuk menculik adikku!"

BUGH

"ini untuk kau yang sudah berani menyentuhnya! Sialan..."

BUGHH

"ini karena kau sudah menyakitinya!"

Lou lantas tak hanya diam setelah di pukuli oleh seorang anak muda. Ia menghempaskan tangan Yoongi kasar dari kerah bajunya. Bergantian menampar pipi Yoongi dengan keras hingga jatuh tersungkur dan terdapat bekas memerah disana.

Kali ini Lou benar-benar sudah kehilangan kontrol. Ia mencengkeram kerah baju Yoongi lebih erat sambil terus menekannya ke lantai, membuat Yoongi kesulitan mengambil napas. Selanjutnya, Lou benar-benar memukulinya dengan membabi buta.

"sebenarnya siapa kau?! Hah?!" teriak Lou. Namun, Yoongi tak punya waktu untuk basa basi, Jungkook membutuhkannya. Ia tak bisa membiarkan sang adik menunggunya lebih lama dan membiarkan kondisinya semakin memburuk.

Yoongi tidak dengan mudah bisa membalikkan keadaan. Ia bertahan dengan membiarkan beberapa lebam tercetak di wajah mulusnya. Hanya beberapa, selebihnya Yoongi bergerak dengan gesit untuk menghindar. Ia menahan tangan Lou lalu menggunakan kesempatan ini untuk mendendang tubuh bagian bawah pria itu.

"ARGHH"

"aku kakak dari anak yang kau culik, brengsek!"

Lou menyerngit tak mengerti dengan apa yang terjadi. Setahunya Sungyoon adalah anak tunggal yang tinggal bersama ayahnya, sungguh mengherankan melihat pemuda yang tiba-tiba menyerangnya dan mengaku sebagai putra Jinwoo.

"berhenti membual dan menghalangi pekerjaanku, aku tidak punya urusan dengan bocah tengik sepertimu!"

duaghh

Yoongi tersungkur setelah Lou menendang perutnya cukup keras. Pria itu bangkit dengan kepayahan, berjalan mendekati Yoongi dan menendang tubuh anak itu berkali-kali.

Semua yang terjadi tak lepas dari atensi Jungkook. Meski pandangannya memburam dan kepalanya berdenyut sangat sakit, tapi ia menolak keadaan yang memaksanya tak sadarkan diri. Ia ingin melihat Yoongi lebih lama. Semua ini terasa seperti mimpi.

WINTER | jjk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang