Ingatkah kau saat pertama kali kita bermain salju? Kau bilang sangat membencinya karena membuat kulitmu mati rasa.
Aku rasa, aku juga membenci salju sejak saat itu.
Tapi sekarang kau sangat menginginkannya membuatku semakin membencinya, dia yang kapan saja bisa merebutmu dariku (Yoongi)---
Jungkook Side's
Hari sudah petang, namun tanda-tanda kedatangan Yoongi Hyung belum juga nampak. Drama yang di tonton juga sudah selesai sejak 15 menit yang lalu, menyisakan beberapa pasien yang masih betah duduk di sofa sambil menatap layar TV yang kini menampilkan acara lain.
Aku bosan, tentu saja. TV itu seakan di kuasai oleh sebagian besar orang tua yang ada disini. Tak ada anime, atau kartoon yang mungkin lebih menyenangkan dibanding drama picisan.
Bisa dibilang, hanya aku satu-satunya anak muda diantara mereka. Ah, ada seorang remaja mungkin seumuran denganku, kemarin ia ikut menonton sambil sesekali tertawa bersama para orang tua seusai membuat candaan yang mungkin menurut mereka sangatlah lucu.
Tapi, aku tidak sempat berkenalan dengannya. Karena saat aku baru ingin melangkah keluar, seseorang berpakaian formal datang dan menggiring anak itu masuk kedalam kamar.
Sangat di sayangkan, padahal jika bisa berkenalan dengannya mungkin keberadaanku di sini tidak akan begitu membosankan seperti ini.
"Kookie!" itu suara Yoongi Hyung. Aku berdiri sambil mendorong tiang infusku lalu berjalan cepat menghampirinya.
Sebuah kantongan teracung didepanku begitu aku tiba didepannya.
"Jjajaann! Kau suka kue ikan, bukan? Hyung sengaja membelinya di jalan untukmu"
Tentu aku menerimanya dengan antusias, jika Seokjin hyung ada disini sekarang mungkin aku tidak akan di perbolehkan memakannya. Dokter cerewet itu memang sangat menekankan banyak sekali larangan untukku. Meski jika aku merengek ia selalu bilang demi kebaikan ku, tapi tetap saja aku kesal.
Tapi sekarang, aku merindukannya.
Aku merindukan semua di rumah sakit lama. Teman-teman, suster, serta Seokjin Hyung yang hampir tiap hari menceramahiku. Namun, tak banyak yang bisa di lakukan seorang anak penyakitan sepertiku. Cukup menuruti kata orang-orang yang ada di sekitarku, mungkin bisa sedikit membantu meringankan beban mereka dalam mengurusiku.
Meski ibu maupun Hyung tak pernah mengeluh terhadapku, tapi tetap saja. Raut lelah dan putus asa sering kali ku tangkap dari mereka. Jika aku menjadi mereka yang sudah sibuk bekerja seharian lalu harus menjagaku lagi tanpa henti, mungkin aku akan menyerah sebelum mencapai waktunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WINTER | jjk ✔
FanfictionIbu, Hyung... Izinkan aku menyentuh salju, sekali saja, untuk yang terakhir kalinya. -jjk __ Yoonkook Fanfiction ⚠DO NOT COPY⚠