will be right (?)
---
Bagi sebagian orang musim dingin memang menciptakan banyak kenangan tersendiri. Hari-hari menjelang natal memang selalu terasa hangat. Aroma kue jahe tercium dimanapun kau berada. Suara lagu yang menenangkan jiwa. Kerlap-kerlip lampu yang terlilit diatas pohon natal raksasa di tengah kota juga menjadi pusat perhatian.
Namun, untuk apa semua itu?
Jika nyatanya ada satu tempat dimana sebahagian penghuninya merasa jauh dari kebahagiaan tersebut. Setiap hari hanya bertemu dengan obat, jarum, dokter, perawat, dan sesama pasien. Pohon natal kecil ditempatkan di lobby, serta hiasan natal pada masing-masing pintu menjadi hiburan kecil yang berarti.Hari terus berlalu, tak henti-hentinya Jungkook menghitung berapa lama sudah ia mendekam di rumah sakit ini. Kamar yang sekarang terasa sangat tak asing lagi untuknya, kini mendadak harus ia tinggalkan untuk berpindah kerumah sakit lainnya.
Kemarin ibunya memberi tahu, bahwa natal kali ini mungkin harus mereka rayakan di rumah sakit lain. Bukan di luar negeri, hanya di belahan kota lainnya di korea. Padahal Jungkook sudah sangat terbiasa di kamar rawatnya. Ia juga harus rela tidak bertemu lagi dengan Jin dan teman-temannya di bangsal anak.
Tapi itu semua ia lakukan hanya untuk meraih sesuatu yang dinamakan 'sembuh'. Seokjin telah meyakinkannya, bahwa disana ia akan lebih mendapat penanganan ekstra yang bisa membuatnya cepat sembuh.
Yah. Jungkook harap itu bukan hanya sekedar kalimat penghibur semata. Ia berharap bisa benar-benar sembuh dan kembali bermain salju bersama Yoongi.
Saat ini, Jungkook sedang duduk diatas ranjangnya. Diam tanpa membantu ibunya dan Yoongi yang sedang sibuk membereskan barang-barangnya selama di rawat dirumah sakit ini sembari bersenda gurau. Disana juga ada Joohyuk yang sedang menelfon seseorang yang katanya bekerja di rumah sakit tempat Jungkook akan di bawa nanti.
Jungkook senang, untuk alasan sepele, ia menyukai saat semua orang berkumpul bersamanya. Joohyuk yang memang sudah seperti ayahnya, serta ibu yang terlihat sangat bahagia tertawa lepas bersama Yoongi.
Ada sedikit penyesalan, baru menyadari bahwa seindah itukah hal-hal yang ia lewatkan demi obsesinya terhadap salju? Kenapa baru sekarang ia menyadarinya?
"Jungkook, saatnya berangkat. Appa bantu bersiap, ya?" Jungkook tersenyum lalu mengangguk. Joohyuk mengambil sebuah mantel lalu di pasangkannya pada Jungkook. Lalu ia kembali mengambil jaket bulu tebal dan kembali memasangkannya pada Jungkook.
"kalau seperti ini kau tidak akan kedinginan, ya kan??" Jungkook terkekeh lalu mengangguk. Ibunya dan Yoongi juga turut tersenyum melihat kedekatan Joohyuk dan Jungkook. Heeyoung bersyukur di pertemukan dengan Joohyuk yang setia menemaninya bahkan di situasi yang sulit sekalipun. Tak berhenti memberi cintanya bahkan untuk kedua anaknya yang jelas bukan anak kandung Joohyuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
WINTER | jjk ✔
FanfictionIbu, Hyung... Izinkan aku menyentuh salju, sekali saja, untuk yang terakhir kalinya. -jjk __ Yoonkook Fanfiction ⚠DO NOT COPY⚠