-6-

4.1K 398 8
                                    

Enjoy the stories! 💕
Chap terpendek dan ga sabar nge postnya :')
maavkan segala bentuk typo dan ketidakjelasan penyusunan katanya, Jjae masih belajar kok dikit-dikit, hehehet.

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Fajar menyingsing. Langit sudah menampakkan warna jingganya, perlahan memudarkan warna biru langit subuh. Hari itu, merupakan hari yang cukup cerah dari hari-hari biasanya. Suhu diluar juga tak sedingin kemarin meski masih dibawah normal, salju pun mulai mencair menyisakan genangan-genangan air.

'cklek'

"O? Jungkook-ssi sudah bangun??" ya, bocah yang dipanggil Kookie oleh perawat yang masuk untuk mengganti infus. Rupanya anak itu sudah sedari tadi terbangun menyaksikan perubahan warna langit dari celah gorden jendela kamar rawatnya.

Anak itu bahkan hanya memandang perawat itu sekilas lalu kembali memandang keluar jendela. Ia teringat bagaimana ia hampir merengang nyawa karena kebodohannya sendiri. Jungkook merutuki dirinya yang kembali membuat ibu dan kakaknya khawatir.

Begitu perawat itu keluar setelah mengganti cairan infusnya, Jungkook menoleh kearah Yoongi yang tertidur sambil menggenggam tangannya. Wajah kakaknya itu menyiratkan rasa lelah setelah menjaganya semalaman.

Diseberang tempat tidurnya, sang ibu tertidur lelap pada sebuah sofa kecil. Jungkook yakin itu tak nyaman, setelah bangun nanti baik ibunya maupun Yoongi akan merasa pegal diseluruh badannya.

'aku merepotkan Hyung lagi, pasti ibu sangat khawatir karenaku. Aku memang tidak berguna' batin Jungkook bersuara.

"maaf hyung... "

entah karena terlalu lama tertidur, Jungkook merasa badannya seakan remuk jika ia bergerak sedikit saja. Badannya juga masih terasa lemas sekali.

Nasal kanula di bawah hidungnya bertengger manis, membuatnya sedikit kewalahan bernapas.

"hyung~" panggil Jungkook pada yoongi yang masih tertidur disampingnya.

Tak butuh kekuatan ekstra untuk membangunkan kakaknya. Terbukti saat ini Yoongi telah terbangun sambil mengucek matanya. Jungkook bersyukur kakaknya itu sensitif terhadap apapun saat tertidur, namun itu berlaku saat Yoongi tidak sedang lelah. Saat lelah, membangunkan Yoongi bisa memakan waktu 30 menit.

Menyadari sesuatu, Yoongi menoleh kearah jungkook yang kini menatapnya sambil tersenyum. Ia menatap wajah pucat sang adik dengan tatapan khawatir.

"gwenchana? Ada yang sakit? Perlu hyung panggilkan dokter?" Jungkook terkekeh dengan rentetan pertanyaan dari Yoongi.

"aku baik-baik saja, hyung"

Yoongi bernafas lega, ia melirik ibunya lalu melangkah mendekatinya. Yoongi mengguncang pelan bahu ibunya.

"Ibu.. Bangun, sudah pagi ibu harus ke kantor" perlahan Heeyoung membuka matanya lalu meregangkan badannya sejenak.

"eung, geurae. Kookie, dia baik-baik saja?" tanya Heeyoung masih dalam setengah sadar.

WINTER | jjk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang