Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unexpected night.
---
Mata bulat yang tadinya terpejam lamat, perlahan terbuka. Dengan gerakan hati-hati, ia mengecek apakah kakak dan ibunya sudah tertidur. Tentu kalian sudah tahu siapa dia, pemuda yang baru saja terbangun dari tidurnya untuk melancarkan suatu aksi rahasia.
Melihat Yoongi dan Heeyoung tertidur pulas. Diam-diam Jungkook mengambil bingkisan diatas nakasnya, lalu memakai jaket tebalnya dan berjalan mengendap sambil memeluk bingkisannya.
Tidur Heeyoung dan Yoongi cukup pulas menyadari bahwa kelinci nakal mereka telah keluar dari kamar rawatnya. Perlahan mendekati pintu di seberang, mengintip dari balik kaca berukuran kecil yang melekat di pintu. Dari pengamatannya, kamar itu gelap seperti tak berpenghuni. Mungkin karena sudsh tidur pikirnya.
Setelah menyiapkan diri, Jungkook perlahan menggeser pintu itu. Sepelan mungkin hingga tak menimbulkan suara. Ia mendekat kearah tirai yang di baliknya terdapat sebuah ranjang berisikan seorang pemuda diatasnya. Kepalanya menyembul, sekedar memastikan apakah benar pemuda itu tidur atau tidak. Tapi alangkah terkejutnya Jungkook melihat pemuda itu duduk sambil meringsut ketakutan serta terdapat bekas air mata di pipinya.
Oh tidak. Ia pasti mengira Jungkook orang jahat.
Jungkook tersenyum. Cukup lama berpandangan dengan pemuda itu, akhirnya ia memberanikan diri mendekat. Diletakannya bingkisan itu diatas nakas lalu duduk di sisi ranjang.
"hai!" Jungkook pernah bilang, bahwa ia sangat ingin berkenal dengan seorang pemuda yang cukup terkenal di kalangan pasien sekitar kamar rawatnya. Beberapa hari sejak Jungkook mengurungkan niatnya, ia akhirnya melihat pemuda itu berdiri tepat di depan kamarnya.
Saat itu Jungkook benar-benar senang. Jiwa persahabatannya bangkit begitu ia bertatapan dengan pemuda itu. Anggap saja Jungkook sangat berani, untuk mendatangi orang yang bahkan baru ia temui pagi ini. Bahkan tak ada salam perkenalan diantara mereka. Sebenarnya Jungkook juga bingung, bagaimana harus memulai pertemanan dengan pemuda di hadapannya ini.
Sementara Jungkook menyiapkan dialog-dialog perkenalan dalam hati, pemuda yang tak lain adalah Sungyoon melirik bingkisan merah yang baru ia terima lalu kembali memfokuskan diri pada Jungkook dihadapannya.
"nugu../?"
"aku Jungkook! Panggil saja, Kookie!" Jungkook mengulurkan tangannya, disertai senyum kelinci yang membuat Sungyoon sedikit gemas.
"oh, aku Sungyoon," keduanya terdiam. Kelinci imut yang tadinya menyusup dengan beraninya, sekarang mendadak diam seribu bahasa. Bingung apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Ia sesekali mencuri pandang pada Sungyoon yang juga diam.
"aku,"
"aku,"
Mereka berucap bersamaan membuat suasana mendadak canggung.