Enjoy the stories💕 Maaf atas typo, ketidakjelasan kata, atau tidak efektifnya bahasa :') Jjae masih belajar kok, konfliknya juga belum jelas :(
Yuk langsung aja!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---
"kau bisa saja drop jika tidak segera memeriksakan diri, Yoongi-ya. Selama ini pasti kau kurang istirahat karena menjaga Kookie dan kuliah." ujar Jin menatap khawatir pada Yoongi yang duduk didepannya dengan raut datar.
"syukurlah bukan masalah serius, tolong resepkan saja vitamin untukku, Hyung"
Jin menuliskan sesuatu pada sebuah kertas kecil, setelah selesai ia kembali mendongak menatap lamat kearah Yoongi.
"jagalah kesehatanmu, Yoongi. Bagaimana bisa Jungkook menjadikanmu tameng pelindungnya saat kau saja lemah begitu" Omel Jin. Yoongi hanya terdiam, ucapan Jin beberapa waktu yang lalu pada ibunya masih berbekas di ingatannya.
"hyung, apa kesehatan Jungkook tidak ada perkembangan?" Yoongi melirih, ia bahkan tidak menatap Jin. Tautan tangannya mengerat saat suara Jin kembali menyahut.
"aku tidak ingin mengatakan ini, tapi Urtikaria adalah penyakit yang berbahaya Yoongi-ya. Terlebih di korea yang memiliki 4 musim. Jungkook sudah cukup kuat bertahan sejauh ini, aku berharap ia bisa mengalahkan penyakit itu. Seperti yang kau tahu, belum ada obat khusus untuk penyakitnya itu, namun aku akan melakukan yang terbaik untuk Kookie."
"berapa persentase kesembuhnnya? "
"40%"
Mata Yoongi terpejam erat. Tangannya mengepal gemas ingin menghancurkan apapun disekitarnya jika saja ia tidak menahan diri.
"aku pikir kita harus mengobati mental Jungkook untuk saat ini, aku akan menghubungi Kyunghee temanku. Dia adalah psikiater handal" ujar Jin. Yoongi menatapnya tak suka, "kau pikir adikku gila?"
"tidak Yoongi, hanya saja psikis Jungkook juga perlu diobati. Aku tidak ingin ada kejadian seperti kemarin, Jungkook hampir meregang nyawa dan aku tidak ingin itu terjadi" Jin mengambil nafas sejenak lalu melanjutkan kalimatnya, "sekarang Jungkook semakin terobsesi dengan musim dingin, Yoongi-ya. Kau mungkin tidak lupa bagaimana raut kesakitan Jungkook didepan matamu kemarin"
Kali ini Yoongi hanya bisa menganggu sambil memijat pelan pelipisnya, mungkin saran Jin menang ada benarnya.
"tebuslah obat ini, hanya vitamin dan beberapa suplemen penambah darah"
"terima kasih, Hyung" Yoongi mengambil kertas itu dari tangan Jin dan keluar untuk menebusnya.
---
Tidak ada perkembangan.
Kalimat yang terus terngiang dipikiran Heeyoung sejak sore itu. Hingga malam menjelang, ia masih dihantui oleh kalimat-kalimat yang mematahkan semangatnya.