Hello 💜
Enjoy yaaaa!
Awas typo(s)!---
Hancur.
Mungkin kata itu bahkan belum bisa melukiskan bagaimana perasaan Yoongi saat ini. Sehari bahkan sudah berlalu dan belum ada petunjuk tentang dimana adiknya berada. Dari petugas keamanan rumah sakit hingga polisi yang Joohyuk panggil, sama-sama belum menemukan petunjuk apapun. Penjahat itu telah memblock semua CCTV yang kemungkinan merekamnnya. Semua telah di rencanakan seapik mungkin. Namun, Joohyuk tidaklah tinggal diam saat anak dari wanita yang ia cintai, yang sudah ia anggap seperti anak kandungnya, sedang dalam bahaya.
Semua orang termasuk dirinya sibuk mencari keberadaan pemuda itu. Di setiap tempat didalam rumah sakit, namun nihil. Tak ada petunjuk apapun.
Heeyoung sebagai ibu dari Jungkook bahkan sudah seperti orang yang kehilangan jiwanya. Ia terus duduk termenung disamping ranjang pesakitan Jungkook tanpa beranjak seinchipun. Selimut yang biasa di gunakan oleh si bungsu, digenggamnya erat. Mata sayu wanita itu bahkan tak kuasa untuk menitihkan air mata lagi. Sudah cukup ia meraung meminta Jungkook, dadanya sudah sangat perih dan sesak.
Sejak pertama membuka mata, sehari setelah natal, ia tidak melihat keberadaan Jungkook putra bungsunya. Tentu awalnya ia panik, namun Yoongi berhasil menenangkannya hanya sampai hari beranjak siang. Setelah itu Heeyoung benar-benar terpuruk. Menangis berjam-jam sambil menggumamkan nama sang putra, pemadangan yang sangat menyakiti hati Yoongi. Pemuda itu sama terpuruknya. Air mata sesekali terjatuh diam-diam. Sesak didadanya juga tak bisa sirna mungkin sebelum Jungkook ditemukan dalam kondisi selamat.
"Yoongi, istirahatlah. Kita lanjutkan mencari Jungkook besok," lirih Joohyuk sembari menepuk pundak pemuda itu. Sekedar memberi kekuatan pada pemuda yang kentara sekali sedang menyembunyikan kesedihannya.
Yoongi mengangguk pelan, setelah itu pandangannya mengikuti Joohyuk yang sedang membenahi posisi ibunya yang kini telah tertidur. Masih dengan posisi terduduk dan memegang selimut Jungkook, serta bekas air mata di pipinya. Joohyuk mengangkat tubuh ramping sang ibu dan menidurkannya di atas ranjang.
Disandarkannya punggung lelah itu pada sofa. Yoongi memejamkan matanya erat, meski ia tahu, ia bahkan tidak bisa tidur barang semenitpun sebelum Jungkook kembali. Pening di kepalanya mulai terasa namun rasa cemasnya masih mendominasi. Sungguh, ia tak ingin Jungkook dalam bahaya. Adiknya itu tidak salah apapun untuk menerima semua ini.
Yoongi meletakkan lenggannya, menutupi separuh wajahnya. Sekedar menutupi air mata yang hampir saja mengarungi pipi pucatnya. Ujung baju yang di pilinnya semakin kuat, erat menyalurkan segala rasa cemas dalam hatinya.
'tuhan, dimanapun adikku berada... Kuatkan dan lindungilah dia,'
---
KAMU SEDANG MEMBACA
WINTER | jjk ✔
FanfictionIbu, Hyung... Izinkan aku menyentuh salju, sekali saja, untuk yang terakhir kalinya. -jjk __ Yoonkook Fanfiction ⚠DO NOT COPY⚠