-16-

2.6K 294 8
                                    

Another pain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Another pain.

---

Pagi yang cukup cerah untuk hari yang bersalju. Sejak tengah malam salju sudah diam-diam meluruhkan diri tanpa permisi. Menghias setiap permukaan bumi dengan balutan salju putih yang dingin.

Kali ini salju turun sebagai pengingat bahwa natal telah tiba. Lonceng-lonceng gereja berbunyi tepat tengah malam tadi disertai lagu-lagu natal yang diputar dengan volume kecil oleh pihak rumah sakit.

Jungkook tentunya tak pernah melewatkan momen itu. Ia terjaga sejak pukul 1 pagi. Dimana salju sudah turun dengan lebat. Kakak dan ibunya bahkan masih tertidur pulas di sofa. Sejak dulu Jungkook memang tak pernah melewatkan hal itu, meski hanya memandanginya.

Butiran salju entah mengapa tak pernah gagal menyita perhatiannya. Rasa sakit yang senantiasa menemaninya bahkan tak begitu terasa saat kebahagiaan mendominasi suasana hatinya saat ini. Begitu indah berjatuhan dengan lambat, ingin sekali Jungkook menyentuhnya. Kenyataannya ia hanya memandanginya dengan penuh pengharapan. Hingga sekarang saat jarum jam menunjukkan pukul 7 pagi, barulah mata sayu itu perlahan menutup bersamaan dengan bangunnya Yoongi sang kakak.

Yoongi berjalan sebentar mengintipi jendela, dugaannya benar saat ini turun salju artinya natal telah tiba. Ia lalu melangkah ringan menuju ranjang sang adik lalu mengecup keningnya lembut.

"selamat natal, Kookie," lirih Yoongi. Ia lalu kembali berjalan menuju sang ibu yang masih meringkuk di sofa, Yoongi melakukan hal yang sama yaitu mengecup kening sang ibu, "selamat natal, bu"

Natal kali ini, Yoongi sangat bersyukur Jungkook masih ada diantara mereka. Masih menguatkan diri melawan penyakit yang semakin tak ingin kalah itu.

Melihat ibunya dan Jungkook yang masih tertidur, Yoongi berencana ingin membeli makanan terlebih dahulu untuk sang ibu. Ia tak mungkin membiarkan ibunya kelaparan setelah semalaman menjaga Jungkook.

Saat ingin berbelok masuk kedalam lift, perhatiannya tersita pada seorang pemuda yang sedang berdiri didepan jendela kaca besar yang menampakkan pemandangan kota Seoul yang bersalju. Sebelah tangannya menggenggam sebuah syal rajut merah, punggungnya ringkih dan terlihat begitu kesepian.

Sempat terbesit rasa iba tanpa alasan dalam hati Yoongi sebelum ia menepis semuanya kemudian berlalu dari sana.

Sementara itu.

Pemuda bermarga Choi masih betah menatap hamparan putih salju yang menutupi sebagian besar permukaan dibawah sana. Alunan lagu natal menemani paginya yang sangat sepi. Tak ada sekertaris Ji, hanya ada dua pucuk surat ucapan selamat natal yang terselip di bawah bantalnya pagi ini.

WINTER | jjk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang