Risya Pov
Drrtt Drrtt Drrtt ...
"Halo?" Sapaku saat seseorang menelponku di pagi hari ini.
"Halo Ri, udah bangun kan?" Tanya seseorang di seberang telepon. Dia adalah Rina.
"Udah, kenapa?" Tanyaku penasaran.
"Gue sama Risa mau kesana, udah lama gak main" Jawabnya. Haduh, mereka ngapain si kesini?! Ganggu waktu istirahat aja dah! Karena memang sekarang itu hari Minggu, jadi waktunya untuk beristirahat.
"Yaudah" Dengan terpaksa akhirnya aku iyain. Masa iya ada tamu mau main ke rumah aku larang. Kan gak sopan.
Oh iya sebelumnya kenalin dulu. Namaku Risya Alfara Pratama. Aku Siswi XII IPA di SMA Karnova. Temen2ku disana menganggapku orang yang pendiam, irit bicara, cuek, dan sikapku dingin. Itu semua memang benar. Sifat dan sikap tersebut sudah muncul sejak aku dilahirkan. Tapi sebenarnya, sikapku yang seperti itu hanya dengan orang asing atau orang yang baru kukenal saja.
Dulu saat aku baru kenal Rina, Risa, dan yang lainnya di kelas X, sikapku memang seperti itu kok. Tetapi lama kelamaaan, karena kami mulai akrab, jadi aku tidak begitu pendiam sampai sekarang. Maklum lah ya, dulu kan masih jaim2 gimana gitu.
"Risya!! Sini bentar deh!" Tiba2 ada yang memanggilku dari arah dapur. Kutebak itu pasti Bundaku. Aku pun langsung pergi menghampiri Bundaku.
"Kenapa Bun?" Tanyaku setelah aku sudah berada di hadapannya.
"Cobain deh tumis udang yang Bunda bikin, kok rasanya kaya kurang gimana gitu" Ujarnya sambil menunjukkan raut wajah yang bingung.
Aku pun langsung mencicipi tumis udang tersebut. Dan memang benar, bumbunya kaya ada yang kurang.
"Kurang asin" Ucapku sambil mencicipi udang tersebut.
"Coba tambahin garem kalo engga Royco" Saranku. Tapi lebih enak micin sih dibanding garem.
"Bunda tambahin garem aja deh, jangan Royco. Itumah maunya kamu yang doyan banget makan micin!" Cetus Bunda.
"Ya jelas doyan, orang enak" Ucapku sambil melihat masakkan Bundaku yang lain.
"Iya enak, banyak penyakitnya tapi!" Ujar Bunda. Iyain aja dah. Ngalah sama orang tua.
"Nanti Rina sama Risa mau kesini. Kayanya dikit lagi mau sampe" Ucapku. Tadi Rina sudah memberiku pesan, katanya dia sudah sampai di gang sebelah, deket rumahnya Rizky, tetanggaku.
"Pas banget Bunda udah selesai masak. Nanti langsung ajak makan aja ya. Bunda mau mandi dulu, gerah" Ujarnya dan ia langsung pergi menuju kamarnya.
Aku segera memindahkan makanan yang dimasak Bunda ke meja makan. Baik banget gak tuh aku, temen belum sampe aja, makanan udah siap. Dateng2 tinggal makan.
Setelah memindahkan makanan, aku pun menuju ruang tamu dan menyalakan televisi sekalian nungguin Risa dan Rina yang mau datang.
Baru saja aku menukar channel tv, tiba2 kudengar ada suara mobil yang berhenti di depan rumahku. Udah pasti itu mereka berdua. Langsung saja aku keluar rumah untuk melihat mereka.
Ku perhatikan mereka yang baru saja keluar dari mobil Risa dan langsung menuju ke arahku. Tapi bentar! Kok ada satu perempuan lagi yang keluar dari mobilnya Risa. Siapa dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Risya (END)
RomanceRasa cintaku terlalu besar kepadamu,, Jadi tolong, jangan pernah pergi dari hidupku, Risya...