"Muka kamu kenapa sih tegang amat, kaya lagi nahan bab aja deh" Ucap Keyra pada Risya."Engga kok" Jawab Risya dengan singkat.
Keyra mencibir pelan mendengar jawaban Risya yang singkat padat seperti itu. Risya yang merasa Keyra curiga dengan ekspresi wajahnya, langsung mempercepat langkahnya dan meninggalkan Keyra.
Ya, mereka berdua saat ini sedang berada di rumah sakit untuk menjenguk Ayah Risya. Padahal mereka berdua masih terasa lelah sehabis pulang dari Yogyakarta kemarin.
Risya sendiri pun awalnya ingin mengundur hari dan pergi di hari berikutnya saja untuk mengunjungi Ayahnya. Ditambah, dia juga belum siap bertemu dengan Keyra lagi karena kejadian pada saat dirinya melihat tubuh polos Keyra saat berada di Yogya. Tetapi, Keyra tetap kekeuh ingin ke rumah sakit hari ini karena dia sangat penasaran dengan apa yang akan dibicarakan Risya nanti.
"Jangan cepet-cepet dong jalannya! Aku kan pake high heels!!" Protes Keyra sambil teriak pada Risya yang sudah berjalan jauh di depannya.
Mendengar itu, Risya pun menghentikan langkahnya dan langsung berbalik kearah Keyra. Matanya tertuju pada high heels yang sedang dipakai oleh Keyra.
"Emang ngapain pake high heels? Kaya mau kondangan aja dah" Ucap Risya dengan santai. Keyra langsung cemberut mendengar ucapan Risya barusan. Dia pun berjalan dengan cepat menghampiri Risya karena ingin protes pada kekasihnya.
"Emang kalo mau pake high heels cuma buat kondangan aja?" Tanya Keyra.
"Iya" Jawab Risya.
"Ya engga lah!" Protes Keyra.
"Aku ini kan cewe. Jadi mau pake high heels di kondisi apapun ya wajar aja. Aneh banget kamu!" Sewot Keyra dan langsung berjalan meninggalkan Risya.
Risya pun hanya bisa diam dan menghela nafasnya dengan pelan setelah mendengar sewotan dari Keyra.
Risya pun mulai berjalan mengikuti Keyra yang mendahuluinya. Diperhatikannya Keyra yang seperti kesulitan berjalan dengan menggunakan high heels dengan hak sepatunya yang lumayan tinggi. Bahkan, Keyra hampir saja terjatuh karena itu. Dan Risya yang melihatnya, Justru malah menahan tawanya.
Risya pun akhirnya mempercepat jalannya agar bisa menyamakan keyra.Saat sudah disamping keyra, risya pun langsung menggenggam tangan keyra dengan lembut. Keyra yang kaget tangannya digenggam langsung tersipu malu saat tau siapa yang menggenggam tangannya.
"Jangan cepet2 jalannya, ntar jatoh" ucap risya dengan datar.
Walaupun nada risya yang datar seperti itu, tapi keyra tetap senang karena risya perduli dengan dirinya saat ini. Sepanjang jalan keyra terus tersenyum karena risya menggenggam tangannya. Dirinya merasa sangat aman karena risya yang melindunginya.
"Loh kamu ga ngasih makanan ke mbak2 recepsionist itu?" tanya keyra pada risya saat mereka berdua melewati meja recepsionist. Karena pasalnya risya selalu memberikan makanan kepada orang2 recepsionist setiap menjenguk ayahnya.
"Engga. Karena mba anisnya gak ada" jawab risya.
"Emang kenapa? Kan ada yang lainnya" tanya keyra dengan heran.
"Aku mau ngasihnya ke mbak anis langsung, karena dia cantik" jawab risya dengan spontan.
Keyra pun menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan risya. Risya yang tau kenapa keyra menghentikan langkahnya langsung menggerutu dalam hati. Dia menyesal telah berkata seperti itu di depan keyra padahal dia spontan mengatakannya.
"Tapi kamu lebih cantik kok dari dia" ucap risya dengan takut2. Mereka berdua berhenti di tengah2 kerumunan orang2 yang berjalan. Melihat keyra yang diam saja, risya agak takut untuk menatap mata keyra. Alhasil dia berjalan terlebih dahulu meninggalkan keyra yang kini sedang memperhatikan risya. Keyra pun langsung berjalan mengikuti risya dari belakang dengan ekspresi datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Risya (END)
RomanceRasa cintaku terlalu besar kepadamu,, Jadi tolong, jangan pernah pergi dari hidupku, Risya...