Keyra pov
"Jangan dipegang, sakittt!!" teriakku pada risa yang hendak memegang kakiku. Ya, hari ini adalah hari kesialanku. Bagaimana tidak? Aku habis jatuh dari tangga dan kakiku keseleo. Untung cuma kaki aja, tadi soalnya kepalaku hampir kebentur sama lantai. Tapi ada adik kelas perempuan yang dengan gesit berlari ke arahku dan melindungi kepalaku dari benturan lantai, syukurlah.
"Ini kaki lu biru banget keyra, lu harus diurut" ujar risa. Apa? Diurut? Sumpah aku gak mau. Aku pernah diurut sekali gara2 jatuh dari motor waktu itu dan itu ngilu banget rasanya. Emang gaada cara lain apa selain diurut?
Ceklek.....
Seseorang membuka pintu uks karena memang sekarang aku lagi berada di uks. Dan ternyata itu adalah risya. Dia berjalan santai ke arahku dengan muka yang sedikit khawatir setelah melihatku. Memang ga terlalu keliatan sih ekspresi wajahnya kalau dia lagi khawatir, tapi aku bisa ngeliat kok.
"Tunggu luar dulu yuk guys" ujar risa pada teman2ku. Karena memang di uks ini penuh dengan teman2ku yg ingin melihat keadaanku. Dan mereka semua keluar meninggalkanku dengan risya berdua. Ekspresi wajahnya meringis setelah melihat kakiku yang biru dan membengkak. Tangannya terulur ke arah kakiku dan memencet kakiku yang membuatku meringis kesakitan.
"Sakit?" tanyanya. Aku menganggukkan kepalaku dan tak tau kapan ternyata air mataku sudah jatuh membasahi wajahku. Risya langsung mengusap air mataku dengan tangannya.
"Pulang aja yuk kerumah, biar diurut sama bibi" katanya. Maksudnya pulang kerumahku apa kerumah dia nih? Soalnya dirumahku kan gaada bibi yang mengurus rumah. Dan masalahnya abis ini ada ulangan fisika, udah gitu gaboleh nyusul. Mau sakit, mau izin, gurunya gak mau tau pokoknya gaada susulan.
"Tapi kan abis ini ada ulangan fisika" ucapku. Risya tampak berfikir lama dan dia juga melihat ke arah kakiku. Kemudian dia berjalan ke arah pintu uks ini lalu membukanya. Dan kudengar risya sedang bicara sama teman2ku yang lagi nunggu di luar.
Setelah selesai bicara, risya kembali ke arahku. Ku perhatikan wajahnya yang sekarang lebih terlihat khawatir dan dia juga terus melihat ke arah hpnya. Dia lagi chatan sama siapa sih?
"Ayo kita pulang aja, kaki kamu harus buru2 diurut" ucapnya.
"Jangan mikirin ulangan fisika, ntar aku yg urus. Kan aku juga ga ikut ulangan" aku yang memang ingin protes soal ulangan fisika, risya langsung berbicara begitu seakan ingin menenangkanku. Yaudah deh, berdua ini kok ga cuma sendiri.
"Kamu bisa jalan?" tanyanya. Aku tidak menjawab perkataannya tapi aku mencoba untuk berdiri. Risya memegang tanganku yang hendak berdiri untuk menjaga takutnya nanti aku terjatuh. Dan, ternyata kakiku benar2 gabisa jalan ini kayaknya, soalnya pas nyoba untuk berdiri sakit banget. Aku menengok ke arah risya, dan menggelengkan kepalaku tanda aku ga bisa jalan. Risya mengusap kepalaku dan dia tersenyum ke arahku.
"Yaudah aku gendong aja" apa? Digendong? Baru ini kayaknya aku digendong sama pacar sendiri hehe. Risya langsung memberikan punggungnya dan aku langsung naik ke punggungnya. Pengennya sih digendong ala bridal style, tapi yasudahlah mungkin dia malu kali ya kalo gendong aku kaya gitu.
Aku memeluk lehernya erat setelah dia membawaku keluar uks ini. Banyak murid yang melihat bingung ke arahku dan risya. Bahkan sebagian guru juga melihat ke arah kami termasuk miss karla, tapi aku ga perduli, yg aku perduliin sekarang adalah kakiku yang semakin nyut2an.
Risya membawaku ke arah mobil risa yang terpakir rapi disana. Mungkin risya sekarang bawa motor jadi dia minjem mobilnya risa.
Saat ku nengok ke arah belakang, ternyata teman2ku mengikutiku dan risya dari belakang. Kulihat alex yang membawa tasku dan tasnya risya. Ahh baik banget mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Risya (END)
RomanceRasa cintaku terlalu besar kepadamu,, Jadi tolong, jangan pernah pergi dari hidupku, Risya...