MR 39

9.8K 663 85
                                    


"Keyra kamu mau beli baju yang mana sih? Kita udah muter2 satu jam tau gak!" protes risya sambil melipat kedua tangannya.

"Ya lagian setiap aku mau baju yang ini itu sama kamu gak boleh" ucap keyra.

"Pilihan kamu terlalu wah, yang sederhana aja" saran risya.

"Yaudah kamu yang pilih deh"

Ya, mereka berdua saat ini sedang berada di salah satu mall untuk membeli baju pesta kelulusan nanti malam yang diadakan di sekolah mereka. Tepatnya di aula yang tersedia di sekolah mereka yang memang untuk acara2. Selama satu jam mereka berdua terus saja mengelilingi toko baju tanpa ada baju yang dipilih. Keyra yang ingin dirinya tampil cantik di acara pesta kelulusannya terus berpikiran kalau dia akan membeli baju yang wah. Tapi risya terus saja ngoceh karena baju yang dipilih keyra terlalu berlebihan.

"Yang ini aja. Sederhana tapi anggun pasti kalo dipake" ucap risya sambil menunjukkan baju yang di pilih. Keyra memperhatikan baju tersebut dan berpikir cukup lama. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya keyra menganggukkan kepalanya.

Melihat keyra yang menganggukkan kepalanya, akhirnya risya menggandeng tangan keyra untuk menuju kasir. Dalam hati risya dia bersorak girang karena penderitaannya berakhir. Kakinya sudah lelah selama satu jam terus saja mengelilingi toko baju tersebut tanpa ada hasil apapun.

"Loh kamu ga beli baju?" tanya keyra pada risya saat sudah berada di depan kasir.

"Aku udah ada. Gausah beli lagi" jawab risya.

Keyra menganggukkan kepalanya. Setelah tau berapa harga baju yang ingin di beli, risya langsung mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar seratus ribuan. Melihat itu, dengan cepat keyra mencegah risya yang ingin membayar bajunya.

"Udah gak papa" ucap risya setelah tau maksud dari tatapan keyra. Risya pun langsung memberikan uang tersebut pada kasir dan setelah itu mereka berdua keluar dari toko baju tersebut.

"Aku abis ini mau ke salon dulu ya bentar" ucap keyra tiba2. Hal itu membuat risya kesal setengah mati. Tapi sebisa mungkin dia berusaha untuk tetap tenang dan menuruti permintaan keyra. Selama di perjalanan menuju salon yang berada di mall tersebut, risya terus saja mendumel dalam hati. Ingin rasanya dia kabur dan meninggalkan keyra sendirian disana, tapi risya tidak tega.

"Kamu gak mau nyalon juga?" tanya keyra pada risya saat sudah sampai di salon tersebut. Risya dengan cepat menggelengkan kepalanya. Kemudian dia menyuruh keyra dengan cepat untuk membenahi urusan kewanitaannya. Keyra langsung saja pergi untuk mulai nyalon sedangkan risya duduk di salah satu bangku yang tersedia disana.

Selama dua jam keyra belum juga selesai dengan urusannya padahal daritadi yang risya perhatikan pegawai salon tersebut hanya bermain dengan rambutnya keyra. Kepala risya sudah gatal rasanya karena lumutan menunggu keyra. Kakinya dihentakkan dengan keras agar keyra dengar kalau saat ini dia sedang kesal.

"Perempuan kalau nyalon emang lama, jadi sabar ya" ucap seorang perempuan yang duduk di samping risya. Risya pun spontan langsung nengok pada perempuan tersebut yang kini sedang tersenyum ke arah risya. Karena memang perempuan tersebut daritadi sudah memperhatikan gelagat risya yang sudah kaya cacing kepanasan karena kesal menunggu keyra.

Keyra sendiri pun yang sudah selesai menyalon langsung pergi menuju ke arah risya. Dirinya cemberut karena risya ngobrol dengan seorang perempuan yang memakai baju terlalu seksi. Bagian atas memang tertutup, tetapi bagian bawahnya hanya cuma sebatas paha bahkan lebih atas lagi.

"Ayo pulang!" ucap keyra dan langsung menarik risya. Risya pun mau gak mau bangun dari duduknya dan mengikuti langkah keyra.

"Tunggu!" ucap risya dengan cepat dan memberhentikan langkahnya. Keyra mau gak mau juga ikut memberhentikan langkahnya.

My Risya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang