Author povRisya masih saja terus melihat ke arah keyra yang lagi megang hapenya sambil menangis. Dia bingung harus bagaimana. Disisi lain risya masih kesal karena kejadian di sekolah kemarin perihal keyra yang deket2 sama anak laki dikelasnya ditambah pram yang megang2 pipi keyra, tapi disisi lain risya juga ga tega melihat keyra menangis seperti itu.
"Kenapa nangis dah?" tanya risya akhirnya.
"Gak" jawab keyra sambil mengusap air matanya.
Risya yang mendapat jawaban ketus seperti itu hanya ber oh ria saja. Sedangkan keyra yang kesal terhadap risya, dalam hati terus menggerutu karena sikapnya risya. Ingin rasanya dia berteriak di depan muka risya mengungkapkan segala rasa rindunya pada risya. Tapi karena risya dari awal udah ga peka duluan, makanya keyra kesal.
Risya terus melanjutkan acara nontonnya dan mengabaikan keyra. Dalam hati sebenarnya risya tidak ingin mengabaikan keyra, tapi karena risya kesal gara2 kejadian kemarin, makanya dia jadi begini.
Keyra yang merasa diabaikan oleh risya terus menatap risya yang membelakanginya, ingin rasanya dia memeluk tubuh itu seerat mungkin dan mencium seluruh wajahnya. Rasanya tidak bertemu sehari saja sudah membuat keyra serindu ini pada risya.
Risya bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah meja yang berada disamping ranjangnya. Diambilnya gelas yang berisi air putih dan di teguknya sampai habis. Keyra memperhatikan risya yang sekarang berada di depannya ini, dilihatnya wajah risya yang sedikit pucat. Tiba2 rasa khawatir muncul karena memang mengingat risya yang lagi sakit.
Selesai minum, risya berjalan melewati keyra untuk menuju ke arah jendelanya untuk menutup jendela kamarnya yang memang masih terbuka. Keyra melongo melihat sikap cueknya risya terhadapnya padahal dia juga udah nangis di depan risya. Tapi emang dasar risyanya bodo amatan jadi dia ga peduli.
Setelah itu risya duduk disamping keyra sambil memegang hapenya. Risya mengecek beberapa pesan masuk di hapenya. Keyra yang ngarep di perhatiin sama risya hanya melihat risya dari samping. Tapi risya tetap fokus sama hapenya.
"Ya ampun, gue kangen kan" batin keyra.
Drrrttt... Drrrttt...
Tiba2 hape keyra bergetar tanda panggilan masuk. Risya yang mendengar hape keyra bergetar ikut melirik ke arah hape keyra. Risya tersenyum getir melihat siapa yang menelpon kekasihnya itu.
"Doi telfon tuh, angkat gih!" suruh risya santai pada keyra.
Keyra mendengus kesal mendengar perkataannya risya. Bagaimana risya bisa bicara seperti itu terhadapnya. Dibiarkan telfon itu yang terus bergetar sampai benar2 berhenti. Dan gak lama telfon itu kembali bergetar dan kembali menarik perhatiannya risya.
"Angkat itu doi, kasian" ucap risya lagi.
"Apaan si kamu!" bentak keyra pada risya. Risya yang dibentak seperti itu langsung menatap keyra yang kebetulan keyra juga sedang menatap tajam risya. Untuk beberapa menit mereka berdua saling lempar tatapan tajam.
"Udahlah angkat, dia kangen kali sama kamu" ucap risya yang masih menatap keyra, begitupun keyra. Karena memang hape keyra terus saja bergetar. Keyra yang merasa sudah berada di puncak kekesalan akhirnya mengangkat telfon itu.
"Halo key?" ucap seseorang di seberang telepon tersebut.
"Kenapa?" tanya keyra.
"Pipi kamu masih sakit?"
"Udah engga"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Risya (END)
RomanceRasa cintaku terlalu besar kepadamu,, Jadi tolong, jangan pernah pergi dari hidupku, Risya...