MR 27

10.1K 686 81
                                    

Author pov

"Gimana kepalanya? Masih sakit?" tanya seseorang yang sekarang lagi duduk di depan risya dan keyra. Keyra yang bingung menatap risya meminta penjelasan karena yang daritadi keyra perhatiin, seseorang yg berada di depannya ini terus2an melihat ke arah risya.

"Udah sembuh kok mbak" jawab risya sambil tersenyum canggung. Risya menengok ke arah keyra dan risya menjelaskan secara pelan kalo seseorang yang berada di depan mereka ini adalah yang nabrak risya sampai kepala risya berdarah.

Keyra mengangguk paham atas penjelasannya risya. Dalam hati keyra "oh, jadi dia yang nabrak pacar gue?" sambil terus melihat seseorang tersebut.

"Jangan panggil mbak. Umur kita ga beda jauh kok. Aku sonia" ucap sonia sambil mengulurkan tangannya ke arah risya dan keyra.

Risya dan keyra pun bergiliran menyambut tangan sonia sambil memperkenalkan namanya masing2.
Dalam hati keyra dan risya, si sonia ini bener2 cantik. Bukan cantik aja, tapi auranya itu kelihatan tenang. *lah

"Ini temen kamu kah?" tanya sonia tiba2 pada risya sambil menunjuk ke arah keyra. Keyra yang tadinya lagi main hp, ngerasa dirinya jadi objek pembicaraan langsung menegakkan kepalanya yang tadinya nunduk.

Risya menganggukkan kepalanya atas pertanyaan sonia. Dalam hati dia bingung, kenapa sonia tiba2 menanyakan hal itu. Kan ga penting.

"Tepatnya sih lebih dari temen" ucap keyra tiba2. Risya langsung nengok ke arah keyra. Dia melotot ke arah keyra atas perkataannya keyra barusan. Risya tau betul apa maksud keyra ngomong begitu. Dalam hati risya terus menggerutu sambil melihat ke arah keyra. Keyra yang tau ditatap begitu sama risya, dia hanya meminum minumannya dengan santai. Padahal risya dan keyra sudah menghabiskan makanan dan minumannya daritadi dan hendak pulang, tapi gara2 kedatangan sonia, akhirnya mereka gak jadi pulang. Ini pun sonia bermurah hati memesankan minuman untuk keyra dan risya, udah pasti sonia juga yang bayar. Tadinya mau dipesenin makanan juga, tapi kan risya dan keyra sudah makan.

"Pacar kah?" tanya sonia lagi.

Risya pun kaget atas ucapan sonia. Sedangkan keyra santai aja. Dalam hati, risya heran, kok sonia kepo banget tentang urusannya. Padahal kan baru aja kenal. Rasanya risya pengen sewotin si sonia, tapi risya gak tega.

"Gak usah kaget gitu lagi. Mantan2 aku kebanyakan perempuan kok" ucap sonia sambil tersenyum lebar.

Risya makin kaget setelah mendengar itu. "Bused, kenapa cewe cantik di sekitar gue pada belok semua ya?" batin risya. Risya menengok ke arah keyra, dan dia lebih terheran-heran lagi melihat respon keyra. Dia pikir, keyra bakal kaget sama sepertinya. Eh ternyata respon keyra sama kaya sonia. Ketawa gajelas. Risya meneguk air putihnya yang tadinya tinggal setengah, hingga abis. Percakapan ini membuatnya jadi dehidrasi.

Sekarang risya malah berpikir, rata2 perempua cantik di sekitarnya kan belok. "Apa jangan2 ka sandra juga belok?" pikir risya. Risya menggelengkan kepalanya. Risya pikir, kakaknya itu kan udah punya pacar, cowo, ganteng lagi. Jadi ga mungkin kalo kakaknya belok, cukup adeknya aja.

Keyra yang menyadari kalau pacarnya sedikit shock, dia mengusap tangan risya lembut, di depan sonia. Sonia yang melihat hal itu cuma senyum2 aja. Sonia pikir, pasangan di depannya ini sangat cocok. Kalau sonia lihat2, risya mirip dengan seseorang yg sekarang sedang disukainya. Seseorang yang sekarang sonia sukai, makannya lahap. Sama seperti risya. Karena asal kalian tau, sonia daritadi sudah memperhatikan risya dan keyra saat pertama kali risya dan keyra datang ke restoran tersebut. 

My Risya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang