20

4.2K 365 20
                                    

Siang ini Beby di buat pusing dengan telepon yang hampir setiap detik dia terima. Entah itu dari teman kampusnya, dari member, atau dari Nabilah yang iseng. Dan lebih parahnya lagi, Shania yang paling banyak meneleponnya. Seperti sekarang ini, Beby sampai hanya mampu diam ketika mendengar omelan Shania.

"Pokoknya aku nggak mau tau, kamu mesti cepet ke tempat latian. Kita mau latian buat graduation concetnya Kak Ve."

"Iya, Nju. Aku tau. Bentar lagi aku ke sana. Aku mesti ketemu dosen bentar. Abis itu aku otw."

"Kamu itu, udah nggak ada waktu buat aku, sekarang buat temen segenerasinya aja harus nunggu. Mau kamu itu apa sih, Beb?!"

"Astaga Shaniaaa. Iya, sayang aku tau. Aku minta maaf. Dikit lagi aku ke sana, oke? Kamu tunggu aja, aku bakal ke sana. Dah!"

Beby langsung memutuskan panggilannya sepihak. Dia segera berlari menuju kelasnya tanpa mempedulikan ponselnya yang kembali bergetar.

*****

Beby melangkahkan kakinya masuk ke dalam theater dengan gontai. Beberapa member langsung menatapnya iba karena Beby yang memang memiliki jadwal kuliah yang lumayan padat di tambah jadwal JKT48.

"Beb, minum dulu." Beby tersenyum ketika Viny datang dengan membawa sebotol air minum kepadanya.

"Kalo capek, istirahat dulu. Masih setengah jam lagi kok kita latiannya." Kata Viny duduk di samping Beby.

"Hah? Setengah jam lagi? Kata Shania jamnya di cepetin." Ucap Beby membuat Viny terkekeh pelan.

"Lo di bohongin tuh. Mending lo istirahat dulu bentar, abis itu lo ikut kita buat pemanasan. Oke?" Beby mengangguk kecil dan memilih berdiri untuk pergi ke sebuah kasur yang ada di dalam backstage.

Saat dia mau tidur di sana, ternyata ada seseorang yang menempati. Tidak lain dan tidak bukan orang itu adalah Ayana. Si Ratu tidurnya JKT48.

"Woy! Geseran, gue mau tidur juga." Ucap Beby mendorong-dorong tubuh kurus Ayana. Yang di dorong malah tertawa dan mengadu memanggil nama Acha.

"Acha! Aku di gangguin Beby!" Teriak Ayana sambil tertawa.

"Bodoamat, gue mau tidur juga. Geseran, Ayanaaaaa!" Keduanya terus berebutan untuk tidur. Hingga suara Shania membuat Beby menoleh.

"Beb!" Panggil Shania sembari menepuk pundaknya.

"Eh, kamu. Udah, kan? Aku udah di sini. Sesuai janji aku tadi. Tapi ternyata kamu yang bohong ke aku." Ucap Beby berpura-pura cemberut.

"Aku mau ngomong." Beby mengerutkan keningnya saat melihat Shania memasang wajah serius.

"O-oke."

Akhirnya keduanya berjalan ke tempat yang sedikit sepi di dalam theater. Mereka duduk di salah satu kursi menghadap jendela yang langsung memperlihatkan jalanan kota Jakarta.

"Aku to the point aja sama kamu. Aku nggak suka kamu deket-deket sama member seintim itu." Beby mengerutkan keningnya bingung mendengar penuturan Shania barusan.

"Intim? Emangnya aku tidur bareng mereka? Enggak, kan?" Kata Beby mendengus kesal.

"Nggak gitu, Beb! Kamu itu deket sama mereka seakan-akan ngasih harapan ke mereka. Aku nggak suka. Kamu deketin mereka dengan cara kamu yang manis banget. Kamu kira dengan kamu kayak gitu, mereka nggak mikir macem-macem apa?!" Beby menghela nafasnya kasar. Ini sudah ke sekian kalinya mereka ribut dengan alasan yang sama.

"Aku nggak mau bahas ini. Yang ada kita ribut lagi." Kata Beby berdiri. Namun sebelum dia melangkah, tangannya sudah di tahan oleh Shania.

"Jangan terus ngehindar, Beb. Kita selesain dulu urusan kita. Aku capek kita berantem sama masalah yang sama terus." Ucap Shania ikut berdiri dari tempatnya.

Story Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang