40

5.4K 326 46
                                    

2 Juni 2018

Usai jam buka puasa, Beby yang hari ini ada latihan bersama member UZA segera meluncur menuju tempat tujuan. Saat ia sampai, ternyata belum ada yang datang. Hanya ada beberapa staff dan itu pun ada di lantai 2.

Ia duduk di sofa yang ada di samping kolam renang. Tangannya sibuk memainkan ponselnya sementara telinganya terpasang headset yang memutar lagu yang beberapa hari ini ia dengarkan. Selama itu pula, Beby merasa flashback saat dulu ia dan geng tanjoubi membuat video challenge di sini. Rasanya itu sudah sangat lama dan saat itu juga hubungannya dengan Shania hanya mendapat ujian-ujian kecil.

Aku kangen... Gumamnya dalam hati sembari tersenyum tipis.

Tak berapa lama, seseorang datang dan melangkah mendekatinya yang sibuk mendengarkan lagu sambil menyandarkan punggungnya di sandaran sofa. Senyum manis orang itu mengembang melihatnya yang tidak sadar akan kedatangannya. Perlahan kaki jenjangnya melangkah mendekati Beby dan duduk di samping gadis berlesung pipinya.

Tangannya terulur, menarik headset yang terpasang di telinga Beby hingga gadis cungkring itu menoleh ke sampingnya. "Nju?" Katanya terkejut. Gadis jangkung itu hanya terkekeh melihat ekspresi kaget Beby. Di cubitnya pelan pipi itu dan ia mulai duduk dengan tenang.

"Dari tadi?" Tanya Shania menoleh pada Beby yang memasukan headsetnya ke dalam tas.

"Nggak juga sih," jawab Beby mengulum senyum. Shania pun membalas senyumannya dan kembali menatap ke depan.

"Aku jadi flashback deh."

Beby mengerutkan keningnya dan memperhatikan wajah samping Shania yang masih memandang ke arah kolam renang. "Flashback?" Beo Beby membuat Shania menoleh padanya dengan senyuman manis.

"Iya. Kamu inget, nggak? Dulu kalo waktunya latian, kalo nggak kamu yang pertama ya, aku. Kalo nggak aku ya, Ayana. Begitu terus dan jarang banget member lain yang dateng pertama." Beby mengangguk menanggapi ucapan Shania. Gadisnya benar, dan itu sudah sangat lama setelah generasi satu perlahan memutuskan pergi menggapai mimpinya yang lain.

Keduanya saling menoleh dan menatap satu sama lain. "Dan berakhir Wawa yang datengnya telat HAHAHA." Ucap mereka bersamaan dan tertawa keras. Benar-benar flashback yang lucu bagi keduanya. Karena memang hal-hal sekecil itu adalah kenangan yang akan mereka ingat di masa depan nanti.

"Aduh... sumpah ya, dulu yang paling cengeng itu Wawa padahal Nabilah yang paling kecil." Tawa Shania terus menggema bersama tawa Beby yang terbahak-bahak mengingat hal-hal lucu lainnya.

"Haaah... tapi kita udah makin tua ya, Beb? Makin gede dan makin sibuk sama urusan masing-masing." Beby mengangguk kecil. Tangannya terulur menggenggam tangan Shania dan ia usap dengan lembut punggung tangan gadis bulan sabitnya ini.

"Kalo kita udah gede dan sibuk sama urusan masing-masing, kira-kira kamu mau nggak dansa sama aku?" Ucap Beby memandangi wajah samping Shania yang tak lama menoleh padanya.

"Dansa?" Tanya Shania mengangkat sebelah alisnya.

"Ya. Gimana?" Gadis jangkung itu mengangguk pelan dan perlahan tangannya di tarik Beby yang mulai berdiri.

"Sebentar." Kata Beby melepaskan tangannya dan beralih pada ponselnya yang ada di atas sofa.

"Nggak enak kalo nggak ada lagunya." Lanjutnya tersenyum pada Shania yang membalas senyumnya.

Shania menaikan sebelah alisnya mendengar intro pertama yang terdengar tidak asing olehnya. Tonight yang di nyanyikan Westlife itu mengalun indah bersamaan dengan tangan Beby meraih tangannya dan menyatukannya dengan tangan kurus Beby.

Story Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang