51

5.1K 327 71
                                    

Awas, prank😏😂

~~~~~

19 Januari 2019

Setelah Shania dan Beby berbaikan, tak ada lagi masalah. Semua berjalan seperti sedia kala. Meski Beby masih penasaran dengan apa yang Saktia ucapkan, namun ia berusaha untuk percaya pada Shania. Ia tak pernah memiliki niat untuk bertanya tentang apa yang Saktia katakan. Baginya ucapan Saktia hanya sebuah ketakutan gadis itu saja dan tidak benar adanya.

Hari ini Beby dan team K3 akhirnya mendapatkan hadiah kemenangan mereka atas Sports Competition September lalu. Mereka akan pergi ke puncak dan menginap di salah satu Villa yang ada di sana. Tentu mereka sudah mempersiapkan semuanya dan membagi tugas.

Dan saat ini beberapa member team K3 telah datang. Tidak hanya member team K3 saja, tapi Lidya dan Naomi sebagai mantan member juga ikut serta karena mereka juga team K3 menjadi juara.

"Ini pada telat apa gimana sih?" Gerutuan Yona membuat Beby dan Lidya yang duduk berdampingan menoleh.

"Namanya anak K3, nggak ada yang gercep bangunnya. Mesti di siram liur kuda laut baru bangun deh," ujar Lidya asal.

"Ngaca! Lo kalo tidur sama aja." Lidya menyengir mendengar ucapan Yona. Temannya itu memang tahu bagaimana ia kalau tidur.

"Emang kuda laut punya air liur?"

Seketika Lidya dan Yona saling pandang ketika mendengar pertanyaan Beby yang terdengar begitu polos.

"Nggak penting banget pertanyaan lu, Beb." Kata Lidya terkekeh pelan.

"Lah? Gue nanya, apa salahnya?"

"Salah lu, pertanyaannya kurang berfaedah. Mana kita tau kuda laut punya air liur atau enggak." Balas Yona tertawa kecil.

"Gitu dong, ketawa. Pagi-pagi udah ngomel," ucap Beby menatap Yona yang masih tertawa.

"Lagian, nih anak-anak pada kemana deh? Di suruh kumpul jam berapa, datengnya jam berapa." Ujar Yona sembari membuka ponselnya dan mencoba menghubungi member yang belum datang.

"Beb, telpon fans lu gih." Ucapan Yona membuat Beby melongo.

"Fans gue? Siapa?"

"Ya elah, anak halu."

Beby terkekeh pelan dan mulai membuka ponselnya. Ia terus mencoba menghubungi Sisca yang disebut 'anak halu' oleh sang kapten. Tapi tak ada jawaban sama sekali.

"Nggak diangkat." Kata Beby memasukan ponselnya ke dalam tas.

"Lama-lama gue tinggal deh," gerutu Yona mencoba menelepon kembali.

"Ya udah deh, gue ke kamar mandi dulu." Kata Lidya berdiri dari duduknya dan berjalan menuju toilet.

Seperginya Lidya, Beby terlihat sibuk memperhatikan Yona yang sesekali menggerutu. Namun tak lama, seseorang yang tak di duga oleh mereka datang.

"Hai! Untung belum pergi." Katanya tersenyum lebar. Ia segera duduk di samping Beby dan merangkul lengan gadis cungkringnya itu.

"Lah? Ini Shania ikut, Beb?" Tanya Yona menatap Beby.

"Eh, enggak-enggak kok. Tau nih anak tiba-tiba nongol." Ujar Beby sebelum Shania membuka suara.

"Ck! Emang kenapa sih, kalo gue ikut?" Ucap Shania memanyunkan bibirnya.

"Mobilnya nggak cukup." Kata Yona berlalu pergi dari sana. Ia tahu kalau mereka butuh waktu untuk berdua.

"Huh! Dasar nenek!" Seru Shania menghentakan kakinya.

Story Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang