TBR - 17

7.2K 325 3
                                    

" Uhm , Fatin .. Aku nak cakap sesuatu ni " kata Aireen sambil bermain dengan jarinya. Fatin memandang Aireen pelik.

" Waeyo ? Anything happen ? " Kata Fatin sambik terkeluar bahasa koreanya. Aireen memegang pendrive lalu memberikan kepada Fatin.

" Ni pendrive milik Natasha , aku terjumpa dalam kelas " Kata Aireen. Fatin membelek pendrive tersebut.

" Kenapa kau ambil ? You know right this is stealing other people things ?" Kata Fatin tegas , dia cukup pantang jika salah seorang rakannya melakukan kesalahan disiplin.

" I know tapi aku sebenarnya tertukar pendrive dengan dia sebab pendrive kitaorang sama dan aku terjumpa satu fail yang melibatkan kau " Kata Aireen. Fatin membuntangkan matanya.

" Okay , let see " Kata Fatin lalu mencucuk pendrive ke dalam laptop milik sekolah , iyelah kalau cucuk dalam laptop dia nanti masuk virus rosak habis.

" Wow , new things " Kata Fatin sinis. Dia pun tidak menyangka isi fail tersebut.

" Copy dalam fail , jadikan bahan bukti " Kata Fatin lalu mengambil blazernya dan menyarungkannya laku keluar ke kelasnya.

" Woi perempuan ! Puas lah kau kenakan aku haritu ? " Kata Natasha berang. Fatin menunjukkan muka biasanya lalu menghiraukan Natasha.

" Kai tahu kan aku boleh report dekat pengetua pasal kes ni ? " Kata Natasha , gayanya seperti ingin mengugut Fatin.

" Yes , i know but that case were outside our school , bukan dalam kawasan sekolah so tak ada sebab pengetua akan kenakan tindakan disiplin keatas aku dan Black Rose " Kata Fatin laku menolak kerusinya ke dalam meja. Natasha merengus geram.

" Apa istimewa kau sampai semua orang hormati kau " Kata Natasha sambil menapak satu persatu mendekati Fatin yang menyandarkan diri ke dinding kelas sambil memeluk tubuh.

" Istimewa aku adalah aku sejuta kali ganda lebih baik daripada kau , and kau takkan menang " Kata Fatin sambil memeluk tubuh tenang.

" Perempuan macam kau ni tak layak duduk dekat sini , dasar murahan , mesti kau jual badan ka---- " Belum sempat Natasha habiskan ayatnya , Aizat yang berada disitu menampar pipinya. Fatin terkejut melihat aksi tersebut.

" Yah ! KAU GILA KE ? KENAPA KAU TAMPAR AKU " Kata Natasha sambil memegang pipinya yang terasa pijar.

" Kau tak ada hak nak cakap macam tu dekat fatin , kau tak ada bukti dan kau memang tak layak untuk kata macam tu dekat Fatin , kau kata diri Fatin murah sedangkan kau uang sebenarnya murah " Kata Aizat geram.

" Apa bukti kau nak kata aku murah ? " Natasha membalas kembali kata kata Aizat. Fatin tersenyum sinis

" Kau tak tahu , tapi aku dah ada rakaman kau dengan lelaki lain di luar club , orang yang berbeza setiap hari , kau masuk perangkap sendiri " Kata kata fatin menyebabkan Natasha mengigit bibir.

"Mana kau dapat video tu ! JAWAB SIAL " Jerit Natasha lalu menolak tubuh Fatin ke dinding menyebabkan badannya terhentak ke dinding. Fatin mengerang kesakitan. Aizat terkejut dan ingin membantu namun dikepung oleh anak buah Natasha.

" AKU TANYA NI ! JAWABLAH ! KAU DAPAT MANA VIDEO VIDEO TU ! " jerit Natasha lalu menampar pipi Fatin dan menarik rambut perang Fatin lalu menolak kepala Fatin ke lantai. Fatin terjatuh lalu kepalanya terhentak kuat ke lantai. Darah mengalir menuruni dahinya.

" Kau yang tinggal pendrive kau lepastu tanya aku " Kata Fatin sinis. Darah yang mengalir tidak dipedulikan lalu mengelak serangan Natasha.

" Dasar perempuan Sial " Kata Natasha lalu menyerang Fatin tetapi Fatin mengelak dengan pantas. Aizat memanggil Fatin namun Fatin terleka sehingga Natasha menyerang Fatin dari belakang menggunakan kerusi menyebabkan kepala Fatin terkena kerusi tersebut. Fatin mengerang kesakitan lalu badannya terhempap ke lantai. Darah mengalir dengan banyak dari kepalanya.

" Tak , bukan aku yang buat " Kata Natasha sambil mengeleng kepalanya. Darah Fatin yang berada di tangannya dilap lalu segera dia meninggalkan Fatin dam Aizat.

" Fatin ! Bangun Fatin ! " Kata Fatin sambil memangku kepala Fatin yang berlumuran darah. Fatin tidak menyedarkan dirinya.

Dan pada masa yang sama , Aryana memasuki kelas lalu ternampak Aizat dan Fatin yang berlumuran darah. Aryana naik angin laku menarik kolar Aizat dan menumbuk mukanya.

" YAH ! APA KAU BUAT DEKAT FATIN , TAGUNA " Jerit Aryana . Aizat mengejapkan rahangnya yang terasa ngilu lalu menolak Aryana.

" AKU TAK BUAT APA OUN DEKAT DIA LAH ! " Aizat bersuara lantang menyebabkan beberapa pelajar melihat pergaduhan mereka.

" HABIS TAKKAN FATIN TIBA TIBA CEDERA PARAH ! SEPATUTNYA KAMI TAK PERCAYA KAN KAU LAH ! APA DAH JADI , SIAL " Kata Aryana lalu memanggil Aireen untuk mengangkat Fatin ke keretanya.

" Ni salah faham Ary , aku tak lakukan benda tu dekat Fatin , aku waras lagi lah " Kata Aizat sambil mengusutkan rambutnya. Aryana menjeling sinis.

" Sudahlah , aku tak percayakan kau lagi , if anything happen to Fatin , i will kill you " Kata Aryana lalu keluar daripada kelasnya menuju ke hospital. Aizat mengusutkan rambutnya dan keluar dari kelas itu.

" Wei , Farhan kau kena tolong aku " Kata Aizat kepada Farhan di roof top. Farhan mengeluh lalu menyelak rambutnya ke belakang.

" Aku tak tahu nak kata apa , aku speechless bila dengar berita ni , aku tak tahu " Kata Farhan kesal.

Aryana P.O.V

" Doktor , macam mana dengan Fatin ? " Tanyaku kepada Doktor yang baru keluar dari wad kecemasan.

" Kepala Fatin mengalami hentakan yang kuat menyebabkan beliau koma namun hanya 2 hingga 3 hari namun Fatin kehilangan banyak darah akibat hentakan di kepalanya , keadaan beliau kritikal namun telah stabil " Kata Doktor tersebut , Aku melihat nametagnya , doktor Ashraf.

" Terima kasih doktor " Kataku laku menundukkan sedikit kepalaku. Aireen di sebelah menoleh kearahku lalu menunjukkan Empire Board.

" Tengku Fatin Adriana telah dimasukkan ke Hospital kerana Tengku Aizat Mukhriz "

Aryana mengeluh lalu mengusutkan rambutnya. Serabut dia dengankes kali ini , dia tidak sangka Aizat akan melakukan perkara tersebut kepada Fatin.

" Apa kata kau siasat dulu , aku tak rasa Aizat akan lakukan benda tu " Kata Aireen.

" Aku sendiri nampak dengan mata aku dalam kelas tadi reen " Kata Aryana lemah. Bimbang dirinya kalau tiba tiba pengetua mengetahui tentang kes ini.

" Aku rasa mesti ada orang lain dalam kelas tu selain Fatin dan Aizat sebab takkanlah Aizat nak lakukan benda macam tu dalam tempat yang terbuka seperti dalam kelas , mesti ada orang dendam dengan Fatin " Kataku kepada Aireen. Aireen mengangguk setuju.

" Kumpulkan ahli Black Rose dan The Black kecuali Aizat , jumpa petang ni di war room " Kataku lalu berjalan ke arah barat untuk ke rumah Fatin untuk mengambil baju Fatin.

B E R S A M B U N G

The Black's Rules [COMPLETED] Where stories live. Discover now