" kau pentingkan diri sendiri , kau tak tahu betapa sakitnya semua orang yang sayangkan kau , kau mampus nanti mana rasa apa dah " kata Adrian lalu berjalan pergi. Fatin mengejar pantas Adrian lalu menarik tangan Adrian untuk berhentikannya.
" kau tak faham apa yang aku rasa , senanglah kau kata ! kau dah bahagia ada bini ada kerja kehidupan tak sengsara BUKAN MACAM AKU ! aku dah selalu nak bunuh diri tapi kau ada tahu ? kau hanya tahu tuduh aku ! kau tak tahu kesusahan yang aku rasa , k-kau tak pernah f-f-faham hiks " kata Fatin sambil memandang kearah Adrian dengan air mata yang mengalir laju. Adrian tersentak. Pertama kali dia melihat gadis itu menangis dihadapannya.
" kalau kau nak benci aku , bencilah , pergi balik Melbourne , aku ni menyusahkan kau ja " kata Fatin lalu berjalan pergi. Satu pelukan hangat terasa di belakang tubuh Fatin dan ada satu tangan melingkari leher Fatin.
" aku minta maaf , aku tak pernah cuba nak faham kau " kata Adrian sambil mengusap perlahan kepaal Fatin. Firyadi hanya memandang kosong.
" apa pilihan kau Fatin ? "
" kau nak ajak aku pergi mana " kata Adrian apabila matanya ditutup serta tangannya ditarik oleh Fatin.
" ikut ja " kata Fatin lalu berjalan perlahan ke tempat yang dituju. Penutup mata Adrian dibuka.
" TADAAAAAA " kata Fatin lalu berjalan menuju ke tempat yang pernah dibawa Adrian. Tempat istimewa mereka.
" wow , kau hias seorang diri ke ni ? " kata Adrian yang masih kelihatan kagum dengan hiasan. Kain merah diletakkan di bawah pokok bersama makanan , ala ala picnic gitu.
" yup , kau ada kata kau nak makan picnic dan masakan aku so nilah yang aku buat , aku tak reti masak sangat jadi sorrylah kalau tak sedap " kata Fatin. Adrian berjalan di bawah pokok tersebut, terdapat banyak polaroid yang digantung pada pokok tersebut. Adrian menyentuh satu polaroid yang menarik perhatiannya. Gambar dia bersama Fatin tersenyum manis sambil memegang pistol kesayangan mereka.
" g-gambar ni....." kata Adrian tapi dipotong Fatin.
" Gambar terakhir kita sebagai mafia" Fatin tersenyum nipis. Adrian menunduk memandang Fatin. Tangan kasar miliknya menyentuh pipi lembut milik Fatin. Fatin memandang keatas untuk melihat wajah Adrian.
" aku sayang kau, aku cintakan kau selamanya, you are my only true love and nobody can replace you in my heart" kata Adrian sambil menahan tangisan. Bibirnya menyentuh dahi Fatin perlahan.
" a-aku sayangkan kau jugak" kata Fatin sambil memeluk tubuh sasa Adrian.
-skip-
" kau, busy tak hujung minggu ni" kata Fatin kepada Firyadi. Tangannya ligat menulis laporan syarikat mula berhenti dan memandang ke arah kembarnya yang berdiri, tersenyum. Pelik sungguh gadis ini tiba-tiba bertanyakan sambil tersenyum, selalu muka beku ja.
" no, tak ada apa pun, aku tak ada plan. Kenapa?" kata Firyadi pelik. Fatin tersenyum.
" ikut aku, kita date BERDUA" terbuntang mata Firyadi mendengar penyataan Fatin lalu bingkas bangun lalu berjalan ke arah Fatin. Belakang tapak tangannya diletakkan ke atas dahi Fatin. Fatin bingkas menepis.
" Apadia kau ni" bidas Fatin. Firyadi memandang pelik Fatin lalu menarik dagu Fatin supaya memandangnya.
" kau gila dah ke? Adik beradik mana boleh date." kata Firyadi lalu memandang terus ke mata ungu gelap milik kembarnya. Fatin meletuskan tawanya membuatkan Firyadi bingung.
" kau boleh tahan bodoh jugak ye , bukannya date couple la bodoh! Aku tahulah kita selalu kena sangka couple tapi agak agak lah " kata Fatin sambil mengelap air matanya. Firyadi tersengih.
YOU ARE READING
The Black's Rules [COMPLETED]
Ficção Adolescente⚠️ Jangan baca kalau tak suka :) ❝ Black Rose Dah Kembali ! S line , Lawa , Cantik , Comel ❞ Jangan pandang sebelah mata , Black Rose , terdiri daripada 5 Gadis Cantik berpangkat Tengku yang dahulunya Pengawas paling kejam di Empire Highschool . Me...