16

72 11 2
                                    

Berjuang itu capek, meninggalkan itu sulit jadi saya memilih untuk menyerah.

_

Author pov

Setelah voting kemarin selesai dan pemenang di raih oleh Galuh,dan kini mereka mulai melatih diri untuk berdialog sesama lawan peran.

Galuh dan Seyla tampak serius membaca naskah yang bertuliskan oleh tinta print 'CINDERELLA' .

"Ohh,Cinderella kenapa kamu pergi!" ucap Galuh menirukan gaya pangeran pada saat Cinderella pergi tepat di jam 24.00 dan artinya bel di jam berdering dengan kencang yang membuat Cinderella harus pergi meninggalkan pesta itu.

"Maaf,aku pangeran aku harus pergi!" ucap Seyla yang menjadi Cinderella yang kini mereka bertatapan satu sama lain.

"Jangan!" teriak Galuh dengan keras melihat kepergian Seyla sang Cinderella.

Brak

Karena terlalu semangat, badan Seyla kehilangan keseimbangan.

Dan tatapan mereka beradu, Galuh menatap Seyla secara intens begitu pun Seyla sebaliknya mereka tak ingin melepaskan pandangan itu seolah waktu berjalan lambat,dan orang-orang sekitar hanyalah piguran semata.

Prok!,prok!,prok!

Tepuk tangan bergemuruh semua tampak senang melihat pemeran Cinderella ini sangat lah cocok, ditambah mereka juga dekat dan sangat di percaya dalam mementaskan drama ini.

"Ngga salah pilih kalian!" celetuk salah satu siswi yang antusias menonton drama itu walaupun mereka masih dalam tahap latihan.

"Iya,beruntung banget kalo Galuh yang menang!" ucap pak Edi yang tersenyum.

"Makasih pak!" ucap Seyla dan Galuh berbarengan.

"Ehem,kompak!" ucap Revan dengan berdehem.

"Ngga salah pilih ya Van!" ucap Reni dengan kekehan kecil.

"Iya,sekolah kita ngga salah milih" ucap Revan dengan melirik kearah penonton yang kini tampak memadatin ruangan drama.

"Galuh dicari Galen di kelas penting!" teriak Andrian yang tampak tergesa-gesa mencari keberadaan Galuh dari tadi.

"Galen?" ulang Galuh tampak kebingungan.

"Buruan entar dia jelasin!" ucap Andrian yang emosi melihat otak lemot Galuh.

---

Galuh masuk kedalam ruangan yang dominan putih itu dengan nanar melihat ibunya kembali sakit.

Flashback on

Andrian berlari dengan kencang tanpa menghiraukan para siswi yang menarik-narik seragam putih miliknya. dengan ngos-ngosan Andrian dan Galuh masuk kedalam kelas bertuliskan XI IPS 1.

Terjebak Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang