28

22 5 8
                                    

Lupakan sejenak tentang perasaan mu.
_

Author pov.

Pagi yang cerah membuat Zihan menyambutnya dengan bahagia. Senyuman manis itu masih terpampang di wajah cantik nya.

"Ngga terasa bentar lagi mau ke Indo lagi!" ucap nya membuka topik pembicaraan. Aka hanya melirik sekilas gadis itu, ada rasa tidak rela di hatinya ketika gadis itu ingin meninggalkan negeri kelahiran nya.

"Ngga sabaran mau ketemu Galen!" lanjut gadis itu yang begitu girang. Aka hanya diam menatap kosong taman bunga itu.

"Aka ngga ke Indo?" tanya Zihan kepada Aka yang hanya diam bahkan tak menanggapi ucapannya dari tadi.

"Untuk apa?" nada itu keluar dengan spontan,yang membuat Zihan melihat wajah Aka yang menahan amarah.

"Kenapa?!" tanya Zihan menyentuh rahang Aka yang mengeras.

"Ngga apa!" laki-laki itu mengucek-ucek kedua bola matanya. Dengan refleks Zihan menangkup wajah Aka untuk meniup kedua mata Aka yang terkena debu.

"Eh jangan Yan-" ucapan Aka terpotong ketika Zihan meniup mata kanan nya dengan pelan. Jantung Aka berdetak dua kali lebih cepat ketika wajah mereka yang hanya berjarak beberapa senti.

"Ka!,kok jantung kamu kedengaran?, kamu ngga ada sakit jantung kan?!" Zihan histeris ketika mendengar detak jantung Aka yang sangat jelas di telinga nya.

"E--engga kok!" Aka langsung membuang wajah nya seraya memegang dada nya untuk merasakan betapa kencang detak jantung nya.

"Bohong!" Zihan memicingkan matanya melihat Aka yang diam sambil merasakan detak jantung nya.

"Bener Yan!" Aka masih tidak menatap gadis itu. Dirinya sekarang senyum-senyum sendiri.

"Kalo Aka ngga punya penyakit jantung, Aka ngga gila kan?!" pertanyaan Zihan membuat kedua bola mata Aka melotot.

Gila?.batin Aka melihat sahabat kecil nya itu.

"Iya, tadi Aka senyum sendiri!" papar Zihan yang ingin masuk kedalam rumah namun di cekal oleh Aka.

"Duduk dulu!" perintah Aka yang langsung di anggukin.

"Apa?" tanya cepat gadis itu.

"Kamu yakin mau ke indo?" dengan serius Aka bertanya kepada gadis itu.

Zihan mengangguk-angguk pelan,duduk di sebelah Aka yang menatapnya dengan serius.

"Yakin?" tanya Aka sekian kali nya yang masih mencekal tangan Zihan walaupun dia sudah duduk di samping Aka.

"IYA AKA!,kenapa sih?!" dengan kasar Zihan melepaskan cekalan tangan itu yang entah kenapa semakin erat yang membuatnya tidak bisa melepaskan nya.

"Kamu ngga rindu Aka kalo di indo?" Aka makin erat memegang tangan kecil gadis itu.

"Rindu sih,tapi lebih rindu kalo ngga ketemu Galen!"

Hati Aka terasa tertusuk belati, sakit itulah yang sekarang Aka rasakan tanpa sadar setetes air mata jatuh.

"Aka jangan nangis dong!,Iya Iyan juga kangen sama aku tapi Iyan juga kangen Galen,Aka. jadi ngga apa-apa kan?" ucap nya dengan nada panik melihat sang sahabat menangis,tubuhnya bergetar hebat yang refleks memeluk Zihan dengan erat.

Terjebak Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang