6

88 15 12
                                    

Author pov.

Hari terasa lelah ditambah dia harus berlatih beberapa tarian di festival besok yang membuat kaki nya bergerak lincah mengikuti ritme lagu.

Sesekali dia mencoba mengulang, menyamakan dengan para penari lain agar gerakan mereka serasi.hingga sang pelatih menyuruh nya untuk istirahat.

"एक ब्रेक लें और फिर से जारी रख"
(istirahat sebentar lalu lanjut ) ucap pak pelatih berbahasa hindi.

"अच्छा पैक"
(baik pak) jawab semua penari yang telah kelelahan.

Karna terlalu capek akhirnya Zihan memutuskan untuk pulang kerumah yang tak jauh dari tempat berlatih nya itu,tangan nya bergerak menuju nakas lalu mengambil bingkai kecil yang menampilkan poto dirinya dan sahabatnya dari kecil.

sebuah bingkai kecil itu tertulis sebuah tulisan dalam bahasa hindi दोस्त हमेशा के लिए artinya sahabat selamanya di bawah bingkai berwarna putih tersebut.
---
Setelah lama belajar kini mereka harus berjuang untuk ujian semester akhir yang membuat semua hening dan tampak serius apalagi ditambah guru pengawas yang killer ,membuat mereka tak berani menyontek.

Hanya para siswa yang bad mau menanyakan jawaban kepada temen nya ,dan ini harus menggunakan mental yang kuat serta jiwa yang kuat pula.

"Ssst, Luh nomor 5 apaan?" tanya Daren dengan berbisik diseberang tempat duduknya,dan si empu yang dipanggil hanya diam bahkan hanya bergidik cuek.

"Bangke,gue nanya !" ucap Daren dengan nada yang sedikit besar bahkan Daren menjadi pusat perhatian sekarang dikelas nya.

"DARENIO VATARO!!" teriak bu Siska menggelegar di kelas XI IPS 1.

Semua hening bahkan mereka menahan nafas mereka,oke ini kesannya kaya pembunuhan.

Sedangkan Nama Daren yang dipanggil sontak menengguk ludah.

"Maaf bu,ehehe" ucap Daren dengan tertawa kecil dan menatap tajam kearah Galuh yang kini menatap kasihan kearah Daren.

---
Setelah selesai mengerjain ulangan yang cukup lama kini mereka harus memberi asupan bagi tubuh.

Saat Seyla hendak menuju kantin dia melirik Galuh sekilas yang kini tampak pucat dan berbicara pun ngirit.

"Das,lo ke kantin aja dulu entar gue nyusul kalo gue ngga nyusul beliin gue roti aja" ucap Seyla kepada Dasya sambil memberikan selembaran uang sepuluh ribu.dan Dasya hanya mengangguk langsung menuju kantin.

Baru saja Seyla ingin menghampirin Galuh tiba-tiba telepon Galuh berdering yang membuat Seyla diam tak bergeming di tempatnya.

Drt...drt....

Dan Galuh langsung keluar tanpa melirik Seyla yang berada diambang pintu menatap Galuh dengan nanar.

---
Galuh pov.

Gue masih diam memikirkan caranya Galen kembali kerumah dan pikiran itu masih bergelut dipikiran gue,ditambah penyakit gue kambuh dan membuat gue mengurungkan niat untuk ke kantin.dan gue juga lihat Seyla yang sedang berbicara dengan Dasya diambang pintu,hingga bunyi telepon gue berdering.

Drt...drt....

Dengan cepat gue keluar tanpa melihat Seyla yang menatap gue.

Disinilah sekarang di gudang belakang sekolah ,karena ada seseorang yang menyuruh gue kesini.

"Mau lo apa?" tanya gue sopan terkesan dingin,dan orang itu menyeringai kecil.

"Gue mau dia kembali jadi milik gue" ucap orang tersebut memajukan diri didepan gue yang menatapnya dengan tatapan membunuh.

"Lo ngga berubah ya,masih aja bela dia yang udah buat keluarga lo HANCUR!" ucap seseorang itu sambil menekan kata 'Hancur'.

Bug!

Satu pukulan berhasil dilayangkan oleh gue karena emosi yang tak bisa di kendalikan lagi.

"Bukan dia yang buat keluarga gue hancur!" ucap gue dengan mata memerah dan dada yang naik turun.

"Dan sekali lagi jangan sebut dia kalo lo ngga mau celaka"lanjut gue dan pergi dari tempat itu.

"gue akan rebut itu semua!" desis seseorang yang mengusap darah yang berada di sudut bibir dengan kasar.

---
Author pov.

Setelah beberapa hari Galen sadar Galuh rutin ke pavillium untuk sekedar menjenguk Galen.

"Assalamualaikum bang" ucap Galuh yang membuka pintu berwarna putih kepada Galen yang sedang menatap langit-langit kamar,sontak menoleh.

"Waalaikum salam, gue besok pulang" ucap Galen dengan lirih dan bangkit dari bangkar nya.

"Iya,gue tau dari dokter sebelum gue kesini tadi" ucap Galuh yang sedang duduk disamping bangkar Galen menatap dengan sendu.

"Oh iya,gue bawa makanan bang soto buatan mama" ucap Galuh membuka rantang yang berisi soto buatan Rila--mama yang masih hangat.

Soto ,makanan kesukaan Galen dari kecil dan Galuh sengaja menyuruh mamanya membuat makanan itu, bahkan dia memaksa.

"Tumben mama buat,atau jangan-jangan--" ucap Galen yang telah memangku soto di pahanya terpotong oleh Galuh.

"Maksa?,,iya lah kalo ngga kaya gitu mana mungkin mama mau buatin bang" ucap Galuh enteng membuat aktivitas memakan soto terhenti dan menatap Galuh dengan tajam.

"Makan aja,masih untung gue mau bawain makanan kan?,,eh iya bang si Ayan nelpon lo?" tanya Galuh yang membuat Galen menaikan satu alisnya Ayan?.

"Ayan?" ulang Galen dan Galuh tertawa keras,dan Galen kembali menatap Galuh seakan dia tau siapa yang dimaksud Galuh.

"Namanya Zihan ,panggilan nya Iyan bukan Ayan!" ucap Galen sedikit meralat ucapan adiknya .

"Lagian nama panggilan Ayan dikira penyakit,, eh Iyan" ucap Galuh dan meralat melihat Galen yang menatapnya dengan tajam.

"Dia nelpon lo kan bang?" tanya Galuh yang telah mengabarkan keadaan Galen kepada pacar abangnya,dan Galen mengangguk langsung menaruh rantang yang berisi soto di nakas yang telah habis.

"Dia kapan ke indo bang?"tanya Galuh

"kelas 12" ucap Galen dengan mata yang terfokus ke hp.

Kalo masalah ulangan Galen tidak terlalu memikirkan itu, karena dia telah mempunyai jaminan yaitu pasti naik kelas ,pasti ini tidak adil bukan?,,ya mau bagaimana Galen termasuk salah satu juara umum,dan siswa terpintar walaupun dia tak pernah menonjolkan seberapa pintar kah seorang Galen.

Galuh tampak mengangguk, pasalnya Zihan sang kekasih kakaknya itu sudah lama tidak ke indonesia terakhir itu pun pada saat mereka kelas sembilan dan pada saat mau beranjak Sma dia ikut bersama keluarga besar nya.

"Ohh kelas 12, Masuk mana dia bang?" tanya Galuh yang membuat Galen refleks melirik Galuh.

"Ya ,masuk SMA BAKTI MULYA lah!" ucap Galen yang kini tak menatap layar hp lagi.

"Ohh,akhirnya si Ayan comeback!!" teriak Galuh yang membuat para suster menatap dengan tatapan aneh.

---

Halo!!!,,maaf ya jarang update soalnya lagi sibuk.

Dan btw,anyway,busway

GUE LULUS!!!!!!,oke selamat membaca 😂😂

Terjebak Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang