12

85 11 21
                                    

Pergi sejauh mungkin,agar kau tau menjadi prioritas itu tidaklah mudah.

_

Author pov

Setelah 3 minggu para osis mengadakan rapat tentang pensi kini mereka mengadakan rapat kedua kalinya.

"Jadi gini menurut bapak ide Galuh bagus juga tentang diadakan nya pentas drama"

"Dan saya rasa kita harus mencari drama apa yang cocok untuk pensi yang diadakan 2 minggu kedepan" lanjut Pak Edi yang menjelaskan acara hiburan drama untuk pensi yang akan diadakan 2 minggu lagi.

Semua tampak serius memikirkan drama apa yang cocok untuk ditampilkan pada saat pens yang akan diadakan 2 minggu kedepan.

"Snow white?"

"Beauty and the beast?"

"Sleeping beauty?"

Beberapa saran dari para anggota osis.

"Itu semuanya disney ,apalagi Beauty and the beast masa iya Saya yang meranin jadi beast" ucap Galuh yang membuat semua menoleh ke arah dirinya.

"Lo yang jadi pemeran nya Luh?" tanya semuanya,yang membuat Galuh mengangguk mantap.

"Ya udah kalo gitu Cinderella aja gimana?" tanya Seyla yang dari tadi berpikir keras,akhirnya menyalurkan pendapat.

"Setuju" koar semuanya termasuk Pak Edi tampak senang dengan para anggota osis yang aktif dalam menyalurkan pendapat.

Galuh melirik Seyla sekilas dan mulai mendapatkan ide jahil nya,"kan di drama Cinderella itu ada pangeran sama Cinderella nya kan?,nah gimana kalo yang jadi pangeran nya saya terus yang jadi Cinderella nya Seyla?"

"Gue?" beo Seyla terbelalak kaget, bagaimana tidak dirinya harus menjadi Cinderella di drama yang dia usulkan tadi.

"Ngga apa kali lagian Saya yang jadi pangeran " ucap Galuh dengan Seringai kecil.

Seyla hanya cemberut kesal,Cinderella macam apa yang akan ia tampilkan Seyla yang urak-urakan bagaimana bisa dia dikategorikan seorang Cinderella bahkan ibunya pun menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Seyla sehari-hari.

"Ya,Ngambek yaudah ngga apa soal Seyla biar Abang Galuh yang ganteng ini yang urus" ucap Galuh membanggakan diri kepada semua Anggota osis didalam ruangan itu.

"Jangan lupa Revan sama Reni cari ya naskah nya" lanjut Galuh kepada Revan dan Reni selaku pencari bahan untuk drama, yang hanya dianggukin kepala oleh kedua orang tersebut.

"Oke sekian dari rapat kita,Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" tutup Pak Edi lalu pergi dari Ruang osis tersebut.

---

"Zihan!" panggil Aka yang kini bisa berbahasa Indonesia siapa lagi kalo bukan Zihan guru nya.

Flashback on.

"Jadi sekarang juga Aka harus bisa bahasa Indonesia oke"ucap Zihan menatap Aka garang.

Seketika mata biru Aka membulat," hmm,wh--?"

"Ngga ada tapi-t.a.p.i.a.n." ucap Zihan menekan semua kalimat itu.

Terjebak Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang