22

47 6 0
                                    

Tau satu hal yang ingin aku sampaikan ke kamu?
Kalo aku nyaman didekat kamu.
_

Author pov

Hari yang di tunggu-tunggu pun tiba pensi SMA BAKTI MULYA. Dan apa yang ditunggu sejak lama itu adalah penampilan drama yang di perankan oleh si ganteng Galuh. Bukan Galuh namanya kalo tidak menarik perhatian semua orang-orang di sekitarnya.

"Galuh fransisco!" Galuh menoleh ketika namanya di panggil oleh salah satu siswi yang ber name tag Dealisa Matahari.

"Siapa? Ngga kenal" alis Galuh bersatu yang menandakan dirinya binggung siapa gadis di depannya ini.

"Ni!" gadis bernama Dealisa menyodorkan sebuah papan dengan spidol berwarna gold. Dea- sapaanya menekuk wajahnya malu.

"Tanda tangan? Atau nomer telepon?" Galuh tersenyum jahil melihat cewe kelas sebelah meminta dirinya untuk tanda tangan.

"Tan-tanda tangan aja" cewe itu masih menekuk wajahnya, bayangkan dirinya berdiri disebelah orang terganteng di sekolah, dan di tambah kemeja berwarna putih yang di lengkapi jas berwarna hitam yang membuat diri Galuh menambah kadar kagantengan nya.

"Ni udah, fotbar ngga sekalian? Lagi berbaik hati ni!" goda Galuh yang memperhatikan cewe itu dengan senyuman nya yang manis. Cewe berambut sepinggang itu menggeleng tidak, bisa Galuh tebak cewe ini malu atau takut.

"Yaudah gue duluan ya!" Galuh pergi sedangkan detak jantung Dea belum normal.

"Bisa mati muda, Astagfirullah!" ucap Dea mengengam erat papan yang menampilkan tanda tangan Galuh dan tak lupa Galuh menuliskan sebuah kata 'jangan malu ya, saya ngga marah kok :) kamu cantik kalo lagi malu. Lucu.'. Gadis itu mencoba mengulang-ulang tulisan indah Galuh bahkan gadis itu ingin berteriak saking senang nya.

---

Berbeda dengan Galuh kini Seyla sedang kesusahan ketika dirinya harus memakai sebuah Gaun berwarna biru.

Flashback on

"MAMA!, ADA GAUN NGGA DI LEMARI MAMA?!" teriak Seyla di depan kamar ibunya bahkan gadis itu mengedor-gedor pintu kamar berwarna cokelat itu dengan kuat.

"Gaun apa?!" tanya Mona, ibunya menatap anaknya dengan garang. Bayangkan pagi-pagi buta Seyla mengedor pintu kamar dengan kuat dengan teriakan yang memekakan telinga ditambah sakit kepala yang membuat dirinya ingin membakar hidup-hidup anaknya itu.

Terjebak Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang