21

46 6 2
                                    

Jika kamu rindu aku tutup matamu,ingat kenangan indah sama aku dan ingat satu hal aku tidak ingin kamu terluka.
_

Author pov.

Matahari bersinar di balik gumpalan awan berwarna putih, angin bertiup agak kencang. Udara di sekitar sangat lah sejuk di tambah pemandangan negara India yang berwarna-warni.

Zihan suka itu.

Entah kenapa warna-warni itu seakan menjadi objek yang selalu ia amati setiap rincinya, seakan tak mau melepaskan moment berharga itu.

"Zihan, keluar dong!"

Ia hanya menanggap panggilan itu sebuah angin berlalu, tidak berniat menjawab ataupun sekedar membuka pintu. Pintu berwarna putih itu masih setia tertutup.

"Yan aku minta maaf please!!"

Ada nada memohon diakhir, ia masih tidak peduli rasanya masih sakit jika di ingat-ingat.

"Pergi Aka jangan g.a.n.g.g.u A.K.U !" pekik Zihan dengan mata terpejam dan ia menekan ucapan nya yang terakhir.

"Ohh, jadi cuma gara-gara P.A.C.A.R L.O itu yang buat lo jadi gini?!" Aka tertawa sinis di balik pintu, dan diakhiri suara tawa sumbangnya.

"Jadi kenapa? Lo marah? Mau benci gue? Emang gue peduli?!" nada marah tersirat di ucapan Zihan yang tengah memendam emosi.

Tenggorokan Aka tercekat, seketika wajahnya memucat. Ia berusaha tenang tapi emosi masih menjalar ke tubuhnya.

"Lo bela pacar lo yang penyakitan itu hanya gara-gara kita bertengkar kemarin? Iya?! NYESEL GUE SAHABATAN SAMA LO!!" dada Aka bergemuruh, menahan emosi yang kini telah memuncak.

Zihan memejamkan matanya rasanya sakit mendengar ucapan sahabat kecilnya itu.Sahabat? Mungkin ia lupa pernah bersahabat dengan Aka.

"Penyakitan kata lo? Iya?" Zihan tertawa sinis, bahkan ia juga menyesal pernah membuat tali persahabatan bersama seseorang yang bernama Aka.

"Kalo dia penyakitan, lo di sebut apa? Terlalu lemah? Atau tubuh yang terlalu rapuh? Iya? Menurut lo kata-kata penyakitan itu bagus kalo di sandangkan oleh Galen? Iya? Lantas kata-kata apa yang bagus untuk gue? cewe bodoh yang menunggu cinta seseorang yang penyakitan iya? PUAS??!!" Zihan kesal dengan Aka, mood nya benar-benar hancur berkeping-keping.

Aka bungkam mendengar penuturan gadis itu. Ia tidak menyangka kata-kata itu membuat dirinya sakit dan hancur.

"Kenapa diam?, ayo lanjutkan atau kamu takut? Hahahaha, cowo macam apa yang berani dengan seorang wanita dan berbicara sesukanya tanpa memperdulikan perih atau sakit jika di ucapkan kepada seseorang itu DASAR BRENGSEK!"

Bruk~

Tubuh Zihan jatuh di lantai yang dingin, dengan teriakan di balik pintu.

Sakit ini mulai membuat dunianya sedikit terusik.

---
Flashback on

Terjebak Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang