32

13 2 0
                                    

Aku menyesal kenal sama kamu.
_

Langit berwarna oranye yang menandakan hari sudah sore, kicauan burung berlalu lalang menjadi padu.

Gadis itu duduk dihamparan pasir pantai seraya memejamkan matanya menikmati terpaan angin yang menampar wajahnya.

Kenapa senja datang nya sesaat kaya kamu?. Batin gadis itu seraya menghapus jejak air mata di pipinya.

"Yan..." Panggil cowo itu dengan lembut yang membuat mata gadis itu terbuka dengan lebar.

"Aka?!" Ucapnya yang terkejut atas kehadiran seseorang ini.

"Hai!" Aka tersenyum manis kepada Zihan yang masih menampilkan wajah bingung nya.

"Kamu?" Zihan masih bingung.

"Iya aku kesini... Demi kamu..." Jawab Aka dengan manis lalu ia mengacak-acak pelan rambut gadis itu.

"Aka! Iyan rindu!" Pekik Zihan memeluk Aka dengan erat.

"Sama Aka juga!" Aka membalas pelukan tersebut tak kalah kuat.

Dia pergi tapi kamu kembali.

---

Galen diam menatap langit-langit kamarnya. Ia masih memikirkan kenapa ia bertindak bodoh tadi pagi.

"Kok gue bodoh! Bodoh Lo Galen! Bodoh!" Galen menjambak rambutnya dengan keras.

"Kenapa gue bilang gitu jingan! Kenapa?! Bangsat!" Lagi dan lagi Galen memaki dirinya sendiri.

Sedangkan Galuh bingung dengan tingkah kembarannya itu.

"Bang... Lo ngga gila kan?" Tanya Galuh di balik pintu.

Prang~

Bunyi pecahan kaca itu membuat Galuh berusaha untuk membuka kamar Galen.

"Bang! Jangan gila!" Galuh berkali-kali menggedor-gedor pintu kamar Galen.

Namun Galen tetaplah Galen seseorang keras kepala yang berusaha menyelesaikan masalah tanpa bantuan orang lain.

"Bang! Kalo ada sesuatu cerita sama gue bang!" Galuh panik mendengar beberapa pecahan kaca di dalam kamar kakaknya itu.

Galuh berusaha mendobrak pintu kamar Galen yang membuat Galuh terpaku melihat genangan cairan berwarna merah kental membasahi lantai kamar Galen yang berwarna putih itu.

"Lo gila? kalo mau mati jangan dengan cara cupu gini !!" ucap Galuh dengan wajah memerah sedangkan Galen hanya diam menatap darah ditangannya mengalir.

Galuh yang geram dengan abangnya pun dengan kasar menarik tangan Galen menuju ruang bawah dan langsung mencari kotak P3K.

"Lo kenapa sih bang? ada masalah apa?" ucap Galuh dengan lembut seraya menghapus jejak darah ditangan abangnya.

"Gue bodoh banget..." ucap Galen dengan tatapan kosong.

"Iya gue tau kali lo bodoh,ga usah diomongin juga gue tau kok" ucap Galuh dengan tertawa renyah dan menatap Galen yang tersenyum tipis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terjebak Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang