Author pov.
Desiran Angin di India yang mulai membuat rambut panjang Zihan yang terurai ikut terbang, dan sesekali dia memasukan anak rambut yang menutupi wajah cantiknya itu yang sekarang berada di balkon rumah nya.
Malam ini merupakan malam dimana semua tradisi telah selesai dilakukan dan tarian demi tarian dia tampilkan bersama teman-teman nya pun telah selesai, rasanya lega dan sesekali dia melirik foto yang berisikan empat orang anak yang berusia 5 tahun dan mereka hanya selisih beberapa bulan dari anak laki-laki kecil yang sedang merangkul nya terlihat disana Galen dan Galuh iya mereka lah anak laki-laki di foto itu dan dua anak perempuan yang Zihan tau perempuan yang satu itu adalah sahabat dari Galuh yang sedang tertawa bersama Galuh melihat kearah kamera berbanding terbalik dengan Galen dan Zihan,Galen tampak tak mau senyum bahkan hanya menunjukan wajah dingin nan datar nya sedangkan Zihan tersenyum lebar seraya mencubit pipi Galen yang imut.
Melihat foto itu saja Zihan merasakan dia kembali dimasa lalu bahkan dia ingin mengulang moment itu sayang nya itu semua mustahil belaka.
"Ah,rasanya saya lupa kalo dibawah ada tamu" ucap Zihan yang mulai beranjak masuk kedalam kamar meninggalkan balkon terhenti pada saat seseorang mencekal tangan tangannya lebih tepatnya mencegah untuk Zihan pergi dari balkon tersebut.
Zihan tidak tau siapa pemilik tangan itu dan berusaha menatap mata seseorang yang mencekal tangan.
Deg!
Alangkah terkejut nya ternyata yang mencekal tangan nya tak lain dan tak bukan adalah Arkhan sahabat masa kecil Zihan dan dengan rasa kangen akan kehadiran sahabat nya itu Zihan pun memeluk Arkhan seperti Relationship Goals,bahkan bingkai ditangan Zihan pun hampir pecah saking senangnya bertemu dengan Akhan.
ya,begitu mereka sangat dekat ditambah wajah Arkhan yang tampan serta bulu mata yang lentik,alis yang tebal,serta tak lupa hidung yang mancung bisa dikategorikan Arkhan ganteng bahkan sangat ganteng, tapi Zihan tetap lah Zihan hatinya masih terisi seorang manusia Kutub yaitu Galen.
Mereka masih betah berpelukan tanpa menghiraukan angin malam yang dingin ,hingga Zihan melonggarkan pelukan mereka.
"Kapan sampai ke India Ka?" ucap Zihan menggunakan bahasa Indonesia ,Aka--nama panggilan Zihan terhadap Arkhan.
Sedangkan yang ditanya hanya menggaruk kepalanya.
Arkhan Hansraj seorang laki-laki dengan wajah khas India bermata biru seperti Galen namun bedanya Arkhan tidak sedingin dan sedatar Galen ,kalo masalah Zihan sudah memiliki pacar Aka tau bahkan telinga Aka mau copot mendengarkan cerita Zihan tentang Galen dan bisa Aka simpulkan Galen sangat mencintai Zihan.
"I don't know " ucap Aka menggunakan bahasa inggris baginya menggunakan bahasa India hanya disaat-saat tertentu saja, Sedangkan yang menanyakan malah pergi menaruh bingkai kecil yang berisikan foto nya waktu kecil di meja belajar.
"Buruan masuk mau mati kedinginan!" ucap Zihan setengah teriak seakan dia lupa bahwa Aka masih kurang fasih menggunakan bahasa Indonesia walaupun dia ada sedikit darah Indo karena efek tinggal diluar negri jadinya Aka hanya paham sedikit-sedikit jika Zihan berbicara.
"Ayo malah benggong" ucap Zihan menarik tangan Aka dengan geram melihat Aka diam di balkon menatap dirinya.
---Galuh pov.
Malam yang sangat dingin ditambah pendingin ruangan yang membuat gue kedinginan ditambah penyakit yang semakin lama semakin parah, dibalik selimut itu gue gemetaran hebat dan berniat mematikan ac tapi duluan dimatikan oleh Galen ya begitulah insting kembaran yang satu nya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Friend Zone
Teen Fiction"A--a--ada Apa?" Galuh salting bukan main, jika seorang perempuan pipi akan memerah berbeda dengan Galuh telinganya yang berwarna merah yang menandakan dirinya malu. "Telinga kamu merah!, Lucu hahaha" Seyla menunjuk telinga Galuh yang berwarna merah...