17-Terjebak

2.8K 152 1
                                    

Note:
Cerita ini murni fantasi saya, jadi apabila ada kesamaan tempat dan nama mohon di maklumi. Mohon pembaca bijak dalam membaca. Selamat membaca..!!

VOTE AND COMENT GUYS

_____________________________

Sedang Chun menuju kediaman pelayan. Di kediaman pelayan, Kwang sedang sibuk mengatur jadwal kerja di istana Kerajaan Utara. Kwang pikir ia akan mendapat pekerjaan yang layak di istana ini tapi nyatanya tidak. Ia mendapatkan tugas menyiapkan keperluan mandi dan memandikan Pangeran Ching.

Sial

Tentu saja hal ini  sungguh sial bagi Kwang. Ia marah namun apa boleh buat jika itu sudah pekerjaan yang di tetapkan kepala Yun untuknya namun semua ini sepertinya sudah di atur. Apakah Ching yang melakukannya??

Kwang menghela nafas dangan kasar ia beberapa kali membolak-balikan kertas yang berada di tangannya. Bagaimana bisa pelayan Yun memberikan pekerjaan yang begitu menjijikan untuknya. Memandikan Pangeran Ching? Apa dia bayi hingga saat mandi saja di bantu?? Ah ia memang bayi, bayi besar yang sangat mesum. Pikir Kwang gusar.

"Kyoena!" panggil Kwang pada Kyoena yang juga sibuk menatap jadwalnya.

"Hamba puteri" sahut Kyoena mendekat ke arah Kwang.

"Apa kau mau bertukar tempat denganku?" tanya Kwang dengan manik yang sangat memprihatinkan. Kyoena mendapat tugas dari pelayan Yun untuk membersihkan gudang setiap harinya. Sungguh beruntung pikir Kwang. Kalau Kyoena mau bertukar tempat dengannya pasti hidup Kwang akan tenang. Tidak akan bertemu Pangeran mesum itu.

"Hamba sangat ingin namun hamba takut kalau anda akan di hukum!" lirih Kyoena semberi menatap Kwang kasihan.

Nyatanya keinginan Kwang untuk menjauhi Pangeran mesum itu takkan pernah terwujud. Kyoena dengan halus menolaknya. Kwang terdiam tapi benar juga apa yang di katakan Kyoena. Kalau pelayan Yun mengetahuinya pasti ia akan marah. Membayangkan pelayan Yun marah saja sungguh menakutkan.

"Putri, hamba dengar pangeran Ching sedang terluka dan sampai sekarang belum sadarkan diri!" ucapan Kyoena membuyarkan lamunan Kwang.

"Benarkah?" sahutnya datar. Kwang sepertinya ia tak memiliki nafsu untuk membahas masalah Ching. Masa bodoh! Kim tak penting baginya. Pria mesum itu hanya jadi parasit dalam hidupnya. Sungguh tak berguna.

"Puteri! Apa anda tidak ingin menjenguk Pangeran Ching?" lagi ucapan dan pertanyaan Kyoena membuat kepala semakin pusing. Untuk apa ia menjenguk Pangeran mesum itu. Tak ada untungnya bukan?

"Kyoena kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Kwang dengan nada kesal. Ia segera berdiri dari tempatnya.

"Hamba hanya..!"

".... Puteri anda mau kemana!?" sergah Kyoena ketika Kwang sudah memegang handle pintu dan keluar kamar.

"Aku ada urusan sebentar dengan pelayan Yun!" sahut Kwang di balik pintu yang sudah tertutup rapat. Kyoena hanya mengela nafas lemah, ia membiarkan puterinya melanglang pergi ke kediaman pelayan Yun. Sesaat setelah kepergian Kwang. Pangeran Chun datang ke kediaman pelayan. Ia berdiri di ambang pintu dan mengedah ke seluruh penjuru kamar Kwang dan Kyoena tersentak dan segera memberi hormat pada pangeran Chun.

"Yang Mulia!"

"Dimana Kwang?" tanya Chun tanpa basa basi.

"Putri.. Sedang pergi ke kediaman pelayan Yun!" sahut Kyoena terbata. Entah mengapa ia begitu gugup sekarang berhadapan dengan pangeran Chun.

"Baiklah!" Chun melangkah pergi menuju kediaman pelayan Yun. Tak perlu memakan waktu yang banyak Chun sudah sampai di kediaman pelayan Yun. Karena kediaman Kwang bersebelahan dengan pelayan Yun.

PERMAISURI Kwang Hye Jeong [End And Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang