31-Terluka

2.8K 141 11
                                    

Note:

Cerita ini murni fantasi saya, jadi apabila ada kesamaan tempat dan nama mohon di maklumi. Mohon pembaca bijak dalam membaca. Selamat membaca..!!

VOTE AND COMENT GUYS..!!

______________________________

Semua orang menutup telinga dengan erat dan kasak-kusuk dengan pikirkan yang berkecemuk. Suasana semakin hening ketika itu hanya hembusan angin yang menerpa tirai-tirai disana yang terdengar terus berhembus dengan kencang. Lalu permaisuri Sun yang sedari tadi berdiri di samping singgsana berlari dengan cepat ke arah salah satu pengawal yang berdiri tak jauh di sampingnya. Ia dengan tangkas merebut katana yang tersampir di pinggang pengawal itu tanpa perlawanan. Permaisuri Sun menggenggam katana itu dengan erat hingga membuat lengannya terluka.

"Permaisuri!" pekik mereka secera bersamaan namun, permaisuri Sun hanya tersenyum miring dan kembali melangkah ke arah Ching.

"Permaisuri apa yang akan kau lakukan?" tanya Kaisar Kim dengan khawatir semberi mendekat pada permaisuri Sun tetepi setelah beberapa langkah Kaisar Kim berhenti hingga menyisakan beberapa jengkal.

"Apa yang anda pedulikan terhadap hamba!"sahut permaisuri Sun dengan sorot mata yang begitu menyeramkan.

"Permaisuri Sun, turunkan katana itu" titah Kaisar Kim dengan suara lembut.

"Tidak akan!"

"Pengawal!" panggil Kaisar Kim seraya mengisyaratkan sesuatu pada para pengawal, para pengawal mengangguk dan mulai bergerak untuk melaksanakan titah Kaisar Kim namun, baru beberapa langkah mendekat, permaisuri Sun berdecih dan mengacungkan katana pada seluruh pengawal.

"Jangan berani mendekat!"teriak permaisuri Sun tak terelakkan membuat para pengawal memundurkan langkah mereka.

"Permaisuri..." panggil Kaisar Kim lembut namun, tak sedikit pun permaisuri Sun menghiraukannya dan berlari dengan cepat ke arah Ching.

"Kau harus lenyap Ching!"teriaknya dengan menggeram semberi mengatupkan bibirnya dengan erat lalu mengacungkan katana itu pada Ching. Ching hanya terdiam di tempatnya dengan tersenyum miring karena ia yakin permaisuri Sun tak akan bisa melenyapkannya dengan sebuah katana. Namun, di sisi lain Kwang sangat takut katana itu melukai Ching hingga ia memiliki rencana untuk menyanggah serangan permaisuri Sun.

"Pangeran!" teriaknya dengan nyaring lalu ia segera berlari ke arah Ching untuk melindungi tubuh cinta masa kecilnya hingga katana tajam itu menghunus punggung mungil Kwang. Perlahan-lahan tubuh Kwang meluruh karena darah yang terlalu banyak keluar dari lukanya yang begitu dalam.

"Aaaaahh.."pekik Kwang dengan meringis menahan rasa sakit di punggungnya.

"Kwang!"teriak Ching semberi menangkap tubuh Kwang yang terkulai di bawah kakinya.

" Dasar wanita bodoh! Mau sekali kau berkorban terhadap pembunuh orang tuamu!"ucap permaisuri Sun dengan menatap ke arah Kwang yang tersenggal penuh kebencian.

"Permaisuri!" panggil Kaisar Kim dengan menggeram.

"Kenapa?? Apakah ucapan apa salah?? Benar bukan? Dia yang telah membunuh kedua orang tua wanita jalang ini!" tunjuk permaisuri Sun dengan tak acuh.

"Tak seharusnya kau berucap seperti itu di depannya"

"Mengapa?? Anda ingin membela Ching?? Hahaha.. Tentu saja begitu!"

"Kwang bertahanlah!"

"Pangeran..!" sahut Kwang dengan lemah.

Matanya mulai terkatup dengan perlahan dan di setengah sadarnya Kwang masih dapat mendengar decihan Ching terhadap permaisuri Sun dan pekikan permaisuri Sun yang menyerukan Ching sebagai pembunuh. Pembunuh kedua orang tua Kwang dan seseorang yang telah meluluh latahkan istananya hanya karena seorang wanita bodoh. Ya. Mungkin Kwang memang gadis yang bodoh, rela terluka hanya untuk melindungi seorang pembunuh seperti Ching.

PERMAISURI Kwang Hye Jeong [End And Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang