2-Seperti mimpi

6.9K 361 8
                                    

Note:
Cerita ini murni fantasi saya, jadi apabila ada kesamaan tempat dan nama mohon di maklumi. Mohon pembaca bijak dalam membaca. Selamat membaca..!!

VOTE AND COMENT GUYS..!!
_________

"Kenapa berhenti?" ucap Kim Hyun Ching mendelik saat melihat langkah Kwang Hye Jeong terhenti.

Tanpa menyahut pertanyaan Kim Hyun Ching, Kwang Hye Jeong tetap mematung menatap sosok iblis di depannya dengan binar penuh kebencian.

"Sebenarnya apa urusanmu datang ke istanaku dan menbantai kedua orang tuaku!" tegas Kwang Hye Jeong datar tanpa menatap wajah tampan Kim Hyun Ching yang menyeringai.

"Hanya satu kata" sahutnya santai seraya menjalin jari-jarinya.

"Jangan berbelit-belit" bentak Kwang Hye Jeong tak sabaran.

"Jadi Nona tak suka bermain-main sebentar saja dengan hamba? " sahut Kim Hyun Ching melembut.

"Cukup! Sedari tadi aku sudah muak melihat tingkahmu!" Kwang Hye Jeong murka bahkan lengan hangfunya sudah begitu kusut karena terlalu erat di kepal menahan amarah yang meledak-ledak disana tetapi, Kim Hyun Ching malah menanggapi teriakan Kwang Hye Jeong dengan tersenyum miring.

"Penolakan!" sahut Ching datar tanpa berkedip.

"Apa maksudmu dengan penolakan?" tanya Kwang bingung. Jujur saja Kwang Hye Jeong sungguh tak mengerti dengan situasi ini. Yang mana putra mahkota Kim Hyun Ching dari Kerajaan Utara itu datang dan ingin bertamu lalu mengapa sekarang ia malah membunuh kedua orang tua dan menghancurkan istananya??

"Oh bahkan tua bangka ini tak memberi tahu putri kesayangannya tentang hal itu" lirih Ching. Ia mulai mengijak mayat kaisar yang berada di hadapannya dengan kasar. Kwang Hye Jeong yang melihat kebengisan Kim Hyun Ching langsung berlari ke arah kaisar dan merengkuh tubuh tak barnyawa di hadapannya.

"Sungguh kau memang kejam! Tak memiliki secuilpun balas kasihan bahkan pada mayat saja kau begitu kasar!" teriak Kwang Hye Jeong semberi berurai air mata. Walaupun wajah Kwang Hye Jeong sedikit memelas tetapi Kim Hyun Ching tetap tak berekpresi.

"Putri.." Kyoena yang sedari tadi menemani putrinya sudah begitu geram dengan tingkah Kim Hyun Ching. Tapi apa boleh buat ia hanyalah seorang pelayan lemah yang tak bisa berbuat apa-apa selain berdoa. Melihat Kwang Hye Jeong semakin terisak Kyoena segera mendekat dan mengajak junjungannya agar menjauh namun dengan lemah Kwang Hye Jeong menepisnya.

"Aku tak apa! Pergilah obati luka-luka panglima Bon?" Kyoena hanya bisa mengangguk dan segara membopong tubuh panglima Bon yang mulai kehilangan kesadaran untuk menjauh dari ruang utama.

"Tapi yang Mulia putri..!" ucapnya lagi sebelum benar-benar hilang di balik pintu utama.

"Sudahlah! Aku bisa menjaga diriku" sahut Kwang Hye Jeong tanpa berbalik.

Setelah kepergian Kyoena dan panglima Bon suasana kembali hening hanya suara tangisan Kwang Hye Jeong yang menderu keseluruh penjuru ruang utama. Dan sedari tadi Kim Hyun Ching hanya mematung membiarkan gadis pujaanya melampiaskan segalanya. Setelah situasi terlihat mulai stabil Kim Hyun Ching mulai berujar.

"Bersiap-siaplah! Besok kita akan pergi ke kerajaan Utara" Kim Hyun Ching berujar santai tanpa merasa berdosa telah membuat gadis yang di hadapanya kehilangan penopong hidup.

PERMAISURI Kwang Hye Jeong [End And Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang