21-Masa Lalu

3.3K 148 1
                                    


Matahari baru saja akan nampak di ufuk timur dengan malu-malu namun, gadis cantik berhanbok layaknya pelayan itu sudah sejak dari tadi duduk di kursi taman seorang diri lalu tiba-tiba saja Chun datang dan sekarang tengah duduk di samping Kwang. Lama Kwang terdiam memikirkan sikap Chun yang beberapa hari lalu sangat berbeda namun sekarang kembali ramah.

"Aneh!" pikir Kwang.

Seharusnya pagi ini Kwang tak berada disini namun ia sengaja pergi ke taman karena ingin menghindari tugasnya dan tentunya tak ingin bertemu pangeran mesum itu. Entah mengapa setelah kejadian itu rasanya Kwang sangat malu dan jijik pada dirinya sendiri tapi, untung saja semua orang di istana tak mengetahui kejadian itu.

"Kwang!" panggilan Chun barusan membuat lamunan Kwang buyar.

"Hmmm..!" sahut Kwang samar. Ia sedang asyik menatap bunga plum yang berjatuhan di terpa angin pagi yang cukup tenang.

"Ku dengar kau selalu menghindari tugasmu. Mengapa?" pertanyaan yang di lontarkan Chun membuat Kwang mengalihkan pandangannya ke arah pangeran yang memiliki paras tak kalah tampan dengan Ching itu.

"Aku..!" sahut Kwang ragu.

"Jujurlah aku takkan marah!"

"Aku benci kakakmu. ia seorang pangeran mesum!" sahut Kwang menggeram.

"Mesum?? Maksudmu?" tanya Chun lagi seraya menatap Kwang dengan air muka senang.

"...." Kwang terdiam ia bingung harus menjawab apa. Kalau ia menceritakan kepada Chun tentang kejadian malam itu tentu saja sangat memalukan. Tidak!

Kwang terdiam, ia enggan menjawab pertanyaan Chun. Sesaat perbicangannya dengan Ching beberapa hari lalu terlintas di benaknya. Masalah tentang 10 tahun lalu yang membuat Kwang terus bertanya-tanya. Sekarang ada Chun disini jadi Kwang akan bertanya pasal itu padanya.

"Mmm.. Pangeran apa kau tahu tentang 10 tahun yang lalu?" tanya Kwang kemudian setelah lama berpikir.

"10 tahun??" ulang Chun pelan semberi menarawang sesuatu.

"Iya apa kau tahu?" desak Kwang.

"Aku.. Emmm..."sahut Chun tergagap karena ia bingung harus menjawab apa. Lagi pula mengapa Kwang harus menanyakan masalah itu padanya.

"Pangeran!" desak Kwang lagi dengan binar mata yang memelas.

"Baiklah. 10 tahun yang lalu kau..."

"Ternyata kau disini Chun!" sanggah Kaisar Kim yang tiba-tiba datang memotong ucapan Chun yang hampir saja menceritakan semuanya pada Kwang.

"Ka..kaisar" ucap Chun terperanjat ia segera berdiri dari tempatnya dan menunduk hormat begitu pula Kwang ia melakukan apa yang di lakukan Chun.

"Chun aku harus berbicara denganmu!" ucap kaisar dengan air muka yang terlihat marah. Membuat Kwang merasa takut, ia terus menunduk.

"Baik yang Mulia" sahut Chun datar

"Tapi, tidak disini!" ucap kaisar semberi melangkah menjauh dari taman dan Chun mengekori Kaisar meninggalkan Kwang yang sedari tadi terdiam karena bingung. Lama ia menatap kepergian ayah dan anak itu pergi hingga timbul perasaan ingin tahu atas apa yang ingin mereka bicarakan hingga harus menjauh dari Kwang terlebih dahulu. Kwang pikir ia harus mengikuti dua pria berbeda usia tersebut.

Setelah kaisar dan Chun cukup jauh, Kwang ikut berjalan ia mengendap-ngendap di belakang mengiringi Kaisar dan Chun hingga ke kediaman pribadi milik kaisar . Setelah kaisar dan Chun masuk, Kwang mengintip di balik celah tirai bambu kediaman kaisar. Ia memasang telinganya guna mendengarkan perbincangan mereka di dalam sana.

PERMAISURI Kwang Hye Jeong [End And Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang