Maaf ya hehehe..
Setelah pembelajaran tadi kini mereka berada di kantin madrasah ditemani teman baru mereka, Zilla.
Kantin ini tidak sebesar kantin di SMA Dira dulu bahkan ukurannya hanya satu per sepuluhnya. Luasnya hanya seperti warung-warung biasa dengan suasana ramai dan sangat pengap.
Setelah menggotong satu meja dan empat kursi, mereka memilih duduk di bawah pohon mangga yang cukup rindang yang membuatnya sedikit tidak panas.
"tadi itu mereka siapa si?songong banget!" ucap Dira disamping kegiatan nyemil kerupuk kantin.
"haha santai aja kali orang kayak mereka tuh ga usah kalian tanggepin" Zilla menjawab sembari meminum es teh miliknya.
"ga usah tanggepin gimana?! Orang songong banget mereka!pengen guee..."
"huss ga boleh ngomong kasar gitu" Zilla menyela ucapan Adrina sebelum terdengar santri lainnya.
"disini kata 'gue' dianggap kasar?" Sania bersuara setelah sebelumnya terdiam.
"iyaa di sini wanita itu di didik untuk ramah,sopan,lembut,dan nggak kasar." Zilla kembali menjawab.
"astagaaa..."
" ya ampun"
"astagfirullah" koreksi Zilla terhadap ucapan Dira dan Adrina.
"iya iya!" ucap mereka berdua dengan kesal yang dibalas kekehan Zilla dan senyum meremehkan Sania.
"silahkan dimakan nasi uduknya mbak...." ucap pedagang kantin saat membawa empat piring nasi uduk ke meja mereka.
"iyaa makasih Mak Tun" ucap Zilla kepada pedagang kantin tersebut.
***
Santriwan sedang berada di lapangan basket saat ini sedang berdiskusi perihal lomba yang akan diadakan minggu depan. Pekan olahraga, dua minggu setiap tahun di daerah pondok pesantren ini. Beberapa cabang olahraga di perlombakan untuk memperingati ini.Pondok pesantren ini ikut berpartisipasi dalan kegiatan tahunan yang diadakan pemerintah daerah ini. Ikut serta agar para santri selain unggul dalam ilmu agama juga turut unggul dalam prestasi lainnya termasuk olah raga. Seimbang antara ilmu bekal akhirat dan ilmu bekal dunia.
Faisal,kapten tim basket pondok pesantren ini turut serta dalam kegiatan tersebut. Ini adalah akhir bagi dirinya menjabat sebagai kapten tim yang sebentar lagi akan di regenerasi kepada adik kelasnya karena dia yang akan fokus dalam ujian nasional beberapa bulan lagi.
Ia bertekad akan membawa piala kemenangan untuk pondok pesantren ini sebagai hadiah atau kenang-kenangan sebelum dirinya purna sebagai kapten tim.
" bagaimana,apakah kalian sudah menentukan anggota cabang olahraga masing-masing yang akan main dan sebagai cadangan?" ucap ustad Sholeh setelah memberi tahu agenda ini.
Pertanyaan ustad Sholeh dijawab dwngan anggukan kepala oleh semua yang ada disana.
"baiklah, Farhan diskusikan hal ini ke santri anggota sepak bola. Firman bola volinya di benerin lagi supaya tahun ini bisa juara satu bukan dua lagi. Faisal basketnya di koordinasi supaya bisa tetap bertahan juara pertama. Dan yang lainnya koordinir olah raga kalian masing-masing!" ustad Sholeh meberi instruksi terhadap setiap kapten.
"siap ustad!" jawab mereka semua.
"apakah ada yang mau di tanyakan?"
Farhan mengacungkan jarinya."saya ustad, saya mau tanya apakah tahun ini pondok pesantren kita yang mewakili hanya santriwan saja seperti tahun lalu?"
"saya kurang tahu karena pihak santriwati belum di beri info mengenai lomba ini"
Mendengar kata-kata santriwati Faisal langsung teringat akan Dira, santriwati baru disini yang sedikit berandalan.
***
"sebelum ustadzah mengahiri pembelajaran hari ini. Ustadzah ingin menyampaikan sesuatu bahwa minggu depan akan ada acara pekan olahraga yang di tujukan untuk seluruh siwa sekolah di daerah ini. Untuk itu ustadzah ingin bertanya apakah santriwati kelas ini ada yang berniat berpartisipasi dalam kegiatan ini? Karena akan banyak cabang olahraga yang akan di lombakan tahun ini" ucap ustadzah Aisyah di depan santriwati di kelas Dira.
"woy ikut kuy lumayan nih gue udah lama pengen main basket" ucap Dira kepada Adrina,Sania,dan Zilla.
"ayoklah lumayan nih gue juga pengen" Adrina ikut berpendapat.
"aku bukan gue" koreksi Zilla.
Sania tiba-tiba mengangkat tangannya.
"iyaa Sania? Kamu ikut?" ucap ustadzah Aisyah stelah melihat Sania mrlengangkat tangan.
"saya minat di Voli bu tapi ada timnya nggak?" Sania berujar.
"saya sama Adrina di basket bu. Kebetulan dulu saya ikut ekskul basket" Dira juga ikut mengangkat tangannya.
"Saya juga bu, saya pengen ikut di voli" ucap Zilla setelah cukup berpikir.
"dih songong banget, emang pada bisa main apa?! " ucap Mawar.
"huss Mawar!"ustadzah Aisyah menegur ucapan Mawar. "baiklah ibu tampung itu dulu,apakah yang lainnya ikut berpartisipasi?"lanjutnya.
Mendadak ruang kelas menjadi berdengung para santriwati berbisik apakah dirinya akan bergabung atau tidak.
"cukup sekarang ustadzah tanya lagi. Apakah kalian akan ikut berpartisipasi?" suara ustadzah Aisyah menginterupsi.
Hening sejenak sebelum santriwati di depan mengangkat tangannya. "saya gabung basket ustadzah" di ikuti beberapa santriwati lainnya.
"baik nanti kalian tulis di sobekan kertas nama dan nama cabang olahraga yang ingin di ikuti agar ustadzah bisa membuat timnya,dan nanti bisa di kumpulkan di ketua kelas kalian." ucap ustadzah Aisyah final.
"kalo begitu ustadzah tutup pembelajaran hari ini Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Zilla nanti kumpulkan di meja ustadzah ya"
"waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh" ucap seluruh santriwati di kelas.
***
Tbc
yaudah lah ya anggap saja aku nulis di memo ku sendiri 😂btw maaf typo bertebaran hehe
Have a nice day😍
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRANA SHALSADILA
SpiritualDirana Shalsadila, remaja kota besar yang salah pergaulan yang membuatnya terjerumus ke jurang kemaksiatan. Clubbing, minuman keras adalah hal biasa baginya Hingga orangtuanya, memutuskan untuk mendaftarkan dirinya ke pondok pesantren agar membuat D...