13

861 34 1
                                    

Pagi tadi Dira sudah mulai mengikuti latihan basket. Dia dan timnya di beri dispensasi pelajaran oleh ustadzah untuk mengikuti latihan ini. Dan sungguh bahagianya tadi saat pertama kali sampai di lapangan basket ia bertemu Faisal, ia tak menduga bahwa Faisal adalah kapten basket disini.

Tentunya ia sangat senang sekali. Basket adalah hobinya dan melihat faisal menambah mood di paginya tersebut.

Setelah selesai latihan kini Dira berkumpul dengan ke empat temannya di Kantin. Sungguh latihan kali ini sangat melelahkan karena lapangan basket disini terbuka, sinar matahri langsung mengenai dirinya meskipun sudah terbantu oleh pakaian olahraga panjang dan hijab instannya. Selain itu, dirinya juga harus melatih para santriwati yang masuk tim basket ini bagaimanapun mereka adalah pemula.

"Dir lo kok..."

"kamuu,bukan lo" ucap Zilla mengoreksi perkataan Adrina.

"iya iya" balas Adrina sebal. "wajahmu pucet banget sumpah Dir,kayak vampir gak minum darah puluhan tahun. Tuh bibir kayak dicat putih.  Nih liat di kaca!" lanjutnya sembari memberi Dira kaca kecil bekas tutup bedak.

Dira menerima kaca tersebut dan mengarahkannya ke wajah. Ia cukup kaget dan kemudian mengubah raut wajahnya. "capek aku tu, panas,ngelatihin yang baru main, sama udah lama nggak main basket jadi ya gini"

Semuanya hanya diam dan mengangguk karena makanan mereka sudah datang. Kantin yang sepi karena belum jam untuk istirahat menjadikan pesanan mereka lebih cepat.

Namun Dira masih menatap wajah pucatnya di cermin dan mengembuskan nafas kasar sebelum memakan makanannya.

***

D

isisi lain, Faisal sedang berjalan ke kamarnya untuk mandi. Ia lelah dan ingin segera mandi dan tidur sebentar sebelum adzan dzuhur. Ia ingin cepat sampai ke kamar dan melakukan agendanya itu,sebelum teman-temannya selesai makan di Kantin putra dan menganggunya.

Namun saat perjalanan dia mengingkat wanita tadi, wanita yang akhir-akhir ini selalu nampak di pandangannya. Seorang santriwati baru disini. Bagaimana dia bermain bola, melatih teman-temannya. Mengingat itu membuat Faisal tersenyum dan terbesit di dalam hatinya 'dia cantik'.

Sadar apa yang terjadi ini mengubah raut wajahnya kembali datar. Dan berkali-kali ber istigfar di dalam hati.

'astagfirullahaladzim dia bukan siapa-siapa'

***

Setelah bersih-bersih kini Dira bersiap-siap untuk pergi ke Masjid pesantren. Dia harus terbiasa untuk menjalankan sholat lima waktu tepat pada waktunya.

Setelah membawa mukenanya dia berjalan keluar meninggalkan kedua sahabatnya itu yang kini sedang tertidur. Ia sudah mencoba mwmbangunkannya namun nihil. Mereka beralasan lelah dan ingin sedikit beristirahat.

"heh lo pikir gue juga nggak capek apa?!" ucapnya tadi. Namun tak di balas oleh kedua sahabatnya, ia malah di tinggil terlelap.

Dia berjalan menuju ke kamar Zilla yang berjarak beberapa kamar dari kamarnya. Saat keluar dari asrama santriwati untuk ke masjid bersama Zilla, ia melihat sebuah mobil sedan hitam mengkilap di samping pintu pagar pondok pesantren.

Tak salah lagi, itu adalah mobil mewah keluaran terbaru bulan ini. Dira masih ingat sekali iklan mobil tersebut di sebuah mall sebelum ia masuk pesantren.

Tapi siapa yang punya mobil mewah itu di daerah ini. Apakah ada tamu yang datang,namun saat melihat rumah kyai yang berada di samping masjid terlihat sepi.

Mengingat harga mobil itu,tak mungkin orang sembarang yang punya mobil tersebut. Kalau bukan penguaaha pastilah dia seorang pejabat.

"ngalin sih kok berhenti dir?" ucapan Zilla sedikit keras mengembalikan Dira dari pikiran-pikiranya tadi.

Ia berbalik dan melihat Zilla berjarak cukup jauh darinya. Pastas saja dia berteriak.

Ia melirik kearah mobil sedan tersebut sebelum akhirnya mengabaikannya da berjalan ke arah masjid.

***
Tbc
Enjoy
18.10.18
❤❤❤❤❤
Kira-kira siapa hayoo?
A

/N:

target cuma dibawah 30 part ending dan ini baru setengahnya😩 pokoknya akhir tahun selesaiii 😂

DIRANA SHALSADILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang