7

1.2K 56 2
                                    

Pagi ini entah dorongan dari mana Dira bangun pagi bahkan ini bisa memecahkan recor Dira selama ini karna Dira bangun jam 4 pagi.

Dira mengedarkan pandangannya kenan dan melihat Adrina dan Sania masih tidur. Ia bangun dan membuka jendela. Ia melihat ke langit yang masih cukup gelap dan masih terdapat bintang- bintang yang seperti akan di tumpahkan. Tepat saat Dira sedang melihat sekeliling pesantren ia melihat seseorang santri cowok berjalan menuju masjid pesantren.

'Gila! Cakep bener!' Batin Dira.

Dira terus mengamati sosok tersebut dan kemudian suara beduk terdengar dan di susul suara adzan.

'Anjirrr gila banget! Udah ganteng adzannya merdu banget lagi!' Batin Dira berteriak.

Tak lama suara ketukan pintu terdengar dan ketika di buka ternyata Ustadzah Aisyah yang menyuruh mereka untuk sholat berjamaah di masjid.

Setelah mengangguki perintah Ustadzah Aisyah, Dira membangunkan teman-teman sekamarnya dengan cara yang cukup unik.

"Woyyyy kebo! Bangun kalian!! Weh!!" Teriak Dira kencang, ia yakin bahwa kamar ini tidak kedap suara dan teriakannya terdengar oleh kamar-kamar lain.

"Diam Dir! Gue ngantuk! Tadi malem gue ga bisa tidur anjuuu!" Terdengar suara serak yang berasal dari Adrina.

Dira hanya terkekeh dan ia melihat ke arah Sania dan sama saja. Sania membuka matanya hanya untuk melihat jam dan setelahnya menutup matanya kembali.

"Weh bangun! Disuruh Ustadzah Aisyah sholat subuh kebooo!" Dira bersuara kembali sembari berlompat-lompatan di atas ranjang milik Adrina.

"Ya ampun Dir! Diem ga bisa apa?! Gue lagi ga sholat Dira!" Teriak Adrina kesal sembari mengubah posisinya menjadi duduk.

"Alesan lo!"

Dira berganti dengan membangunkan Sania. Ia memukul-mukul badan Sania dengan guling yang ada di ranjang.

"Sanken bangun dong!" Teriak Dira.

Sania yang sudah tak kuat pun akhirnya bangun dan berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

"Dir ga salah nih?"ucap Sania saat setelah ia membasuh wajahnya kepada Dira yang sedang mengambil mukenanya.

"Apanya yang salah?" balasnya acuh tak acuh.

"Lo kau keluar nih kamar pake hotpant sama tantop doang?" Dira melihat tubuhnya dan melolot tak ketinggalan pipinya juga sedikit memerah.

"Hehe gue lupa" Dira berlari mengambil busana muslimnya untuk dipakai.

"AHAHAHHAHAHHA" Adrina tertawa sangat puas mendengar hal tersebut. Entahlah gegara Dira yang membangunkannya ia tidak dapat tidur dengan tenang kembali.

"Diem lo kampret!"

Satu bantal mendarat secara mulus tepat di wajah Adrina sehingga membuatnya diam.

"Iyuh !!! Dira jijik bantal lo bekas iler!".

***

Setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah Dira dan Sania berjalan untuk kembali ke kamarnya. Mereka berjalan bersama para santri lainnya, tak heran banyak yang menatap mereka bingung karna merasa asing dengan mereka berdua.

Dira sendiri sedang menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri. Ia sedang mencari sosok yang dilihatnya tadi. Hal itu tidak luput dari pandangan Sania yang berada di sebelahnya.

"Lo kenapa sih?" Tanya Sania saat melihat gelagat aneh Dira.

Tak ada jawaban apapun dari Dira hal itu semakin membuat Sania penasaran.

"Lo kenapa sih kok kayak nyari orang gitu?" Ulang Sania saat melihat Dira menghembuskan nafas berat.

"Gapapa gue cuma lagi cari aja orang yang tadi gue lihat di masjid. Tapi kok gada ya?"balasnya.

Sania hanya mengangkat bahunya tanda tidak peduli.

"Btw tadi lo semangat banget sholat subuh? bukan lo banget" Sania kembali bertanya.

"gue lihat cowok cakep masuk tuh masjid tapi sekarang gue ga lihat"balas Dira sedikit lesu.

'Sudah gue duga!'batin Sania

***

Adakah yg masih nungguin cerita saya?😂

Pendek dulu 😍

Tbc.

DIRANA SHALSADILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang