14

918 31 0
                                    

Beberapa hari di isi Dira untuk latihan persiapan lomba. Hal itu juga membuat hubungan Dira dan Faisal sedikit ada kemajuan, walaupun hanya sekedar berbincang tentang basket. Namun Dira menganggap itu suatu kemajuan yang mana Faisal kini mau berbicara dengannya.

Hari ini adalah hari terakhir latihan karena besok sudah mulai pertandingan. Dira merasa bahagia karena potensi teman-temannya yang pandai bermain basket. Ia tak percaya meskipun mereka memakai hijab mereka pandai bermain meskipun baru beberapa kali berlatih basket. Hijab yang dipakai itu bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk maju.

"baik semua latihan selesai disini. Kalian tidak boleh terlalu kelelahan karena besok semua pertandingan akan dimulai. Baiklah semua bisa intirahat dan membersihkan diri." interupsi ustad sholeh sebelum meninggalkan lapangan.

Dira sedang menatap Faisal yang kini sedang meninum air mineralnya dari botol. Matanya menyipit karena cahaya matahari saat kepalanya menengadah ke atas.

" Dir kantin yuk, tuh Sania sama Zilla udah dateng" Adrina menyikut tangan Dira.

Dira menoleh dan menatap Sania dan Zilla yang berjalan dari lapangan Volly.

"ayoklah" ucapnya sembari berdiri di ikuti Adrina.

"semoga besok sukses ya temen-temen. Aku ke kantin dulu" sebelum berjalan ia pamit kepada tim basketnya.

Matanya menatap Faisal yang kini sedang menatapnya. Ia tersenyum dan mengangguk tanda permisi yang di balas anggukan juga oleh Faisal.

Dira kaget ia tak menyangka bahwa Faisal akan meresponnya. Pipinya merona dan ia segera membalikan badan dan lari kearah Sania. Sedangkan Adrina binggung dengan yang terjadi terhadap sepupunya itu.

***

"kenapa senyum-senyum gitu Dir?" tanya Zilla setelah menghabiskan makananya di Kantin.

"iyaa lo.. Eh aneh Dir kemarin-kemarin tiap latihan pucet lah sekarang merona blushing gitu." sambung Adrina.

"gue direspon sama si Faisal ahh bahagianya...." ucap Dira sembari tersenyum.

" aku Dira bukan guee" koreksi Zilla.

"ah iya iya lupa saking bahagianya" balas Dira sembari cengengesan.

Sania yang terdiam hanya memutar bola matanya dan bekata " dih bucin".

Dira melotot sedangkan Adrina cekikikan melihat respon sahabat es kutubnya itu.


"besok lawan mana si?"

"ntahlah aku juga gatau" Zilla merezpon pertanyaan dari Sania.

"yang ikut partisipasi dikit. Jadi kalo kita besok menang kita langsung Final." Adrina ikut menimpali.

"jadi kalo kita pengen menang kita cuma butuh 2kali pertandingan?"tanya Dira.

"yap"

"kalo gitu kita semua harus menang".

***

Faisal menatap sebuah foto di usang di tangganya. Foto seorang anak laki-laki dan wanita cantik di sampingnya. Anak laki-laki itu adalah dirinya dan wanita itu adalah ibunya. Faisal ingat foto itu diambil ketika dia merengek meminta jalan-jalan ke taman hiburan.

Flashback on

Faisal kecil berjalan bersama teman-temannya sepulang sekolah di komplek perumahan.

DIRANA SHALSADILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang