11

1K 34 0
                                    

Dengan langkah di seret malas. Dira,Adrina,dan Sania berjalan mengekor ustadzah Aisyah. Mereka berjalan di koridor sekolah atau disini disebut madrasah.

Koridor di sini sepi mungkin karena jam sudah menunjukan pukul setengah delapan dan pembelajaran sudah di mulai. Mereka baru datang bukan karena telat melainkan harus ke ruang TU untuk menanyakan kelasnya. Mereka diajak Ustadzah Aisyah menuju kelas tersebut. Sebenarnya mereka akan di tempatkan pada kelas yang berbeda, namun bukan Dira cs kalau tidak bisa mengubah itu.

Ustadzah Aisyah terus berjalan dan berhenti di salah satu ruangan. Ustadzah Aisyah mengetuk pintu yang tertutup. Lalu seorang wanita cantik membukakan pintu. Mereka terjadi pembicaraan sebentar sebelum wanita itu melirik Dira,Adrina,dan Sania dan tersenyum ramah.

"kalau begitu saya pamit ya ustadzah. Emm Dira,Adrina,sama Sania ini ustadzah Khadijah, beliau ini yang akan menjadi wali kelas kalian. Assalamualaikum" salam Ustadzah Aisyah ke wanita tadi dan berpesan kepada mereka bertiga.

"iya silahkan ustadzah. Waalaikumsalam" jawab wanita tersebut sembari tetap tersenyum ramah.

Wanita itu mengalihkan perhatiannya kepada mereka bertiga setelah sosok ustadzah Aisyah berjalan lawan arah mereka. " ayok masuk" ucapnya kepada Dira,Adrina,dan Sania.

Mereka bertiga masuk ke kelas berdinding hijau tersebut mengekori ustadzah Khadijah. Kelas yang cukup menarik, kelas ini dihias begitu kreatif banyak sekali hiasan buatan tangan. Mungkin ini karena kelas yang hanya berisikan wanita. Tanpa murid laki-laki satupun.

Dira mengedarkan pandanganya dari sudut kelas ke sudut lainnya. Matanya berhenti tatkala melihat tiga orang yang kemarin mengacaukan acara kebersihan. Ketiga perempuan itu sepertinya belum sadar kalau ada dirinya di depan sini.

"loh dia kan cewek yang kemarin ganggu kita kan?"bisik Adrina sembari menyenggol bahu Dira.

Arah pandang Dira mengarah juga ke ketiga siswa yang sedang membenamkan wajahnya di meja.

"Ada teman baru buat kalian," ucap ustadzah Khadijah kepada seluruh siswa di kelas.

Sontak seluruh siswa yang tadi sibuk menyalin catatan bahasa arab mengalihkan pandangannya ke arah Dira,Adrina,dan Sania termasuk ke tiga perempuan tadi.

Mereka melotot menatap Dira,Adrina,dan Sania. Mereka berbisik sembari tetap melirik Dira dan teman-temannya.

"kalian bisa memperkenalkan diri"ucapan ustadzah khadijah mengalihkan tatapan Dira,Adrina,dan Sania yang semula ke ketiga perempuan tadi.

"gue.. Eh saya Dira, Dirana Shalsadila. Saya pindahan dari Jakarta." ucap Dira mengawali yang selanjutnya diikuti oleh Adrina dan Sania.

"dihhh dari Jakarta ya pasti gak bener tuh!" ucap salah satu dari ketiga perempuan tadi memecahkan keheningan saat setelah Sania memperkenalkan Diri.

"wahhh trio nyinyir iri nih ada yang lebih cantik Hahaha" ceplos seorang perempuan yang duduk di pojok kelas sehingga menimbulkan tawa.

"eh zigot mending kamu diem deh" bela salah satu dari tiga perempuan tadi.

"bilang aja kamu semua iri kan? Takut kesaingkan?" balas perempuan yang duduk di pojok tadi.

"sudah-sudah! Mawar,Dini,Sari kalian itu tidak boleh bersuudzon kepada orang, tidak semua orang Jakarta itu tidak baik semua, banyak kok orang Jakarta yang baik" ucap ustadzah Khadijah ke tiga perempuan tadi.

"tuh dengerin dasar dini sarinya bunga mawar hahaha"ceplos perempuan tadi yang duduk di pojok.

"kamu juga Zilla jaga ucapan kamu,kamu itu perempuan harus bisa ngomong santai" tambah ustadzah kepada Zilla.

Mawar melirik sinis kearah Zilla dan seakan berucap "sukurin".

"kalian bisa duduk di belakang meja Zilla"ustadzah Khadijah menatapa ke Dira,Adrina dan Sania.

"baik terima kasih" ucap mereka bersama-sama sebelum pergi ke meja yang di tunjuk ustadzah Khadijah.

"sekarang kita lanjutkan pembelajaran kita"interupsi ustadzah kepada semua siswa di dalam kelas.

'njirr gue sama sekali gabisa bahasa arab'batin Dira kesal.

***
Tbc

DIRANA SHALSADILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang