Dira masih memikirkan mimpinya tadi malam. Dirinya benar-benar penasaran apakah benar yang ada di dalam mimpi itu dirinya atau Ia hanya kepikiran karena kepikiran cerita Najwa dan membuatnya kebawa mimpi. Jikalau memang itu dirinya kenapa Faisal bisa ada di sini sedangkan ini jauh dari tempatnya berasal.
Satu-satunya jalan keluar adalah dengan menanyakan langsung kepada Faisal. Tapi Dira terlalu pengecut untuk menemui Faisal. Jantungnya belum siap untuk berdebar kencang saat berada di dekat Faisal.
Tapi tunggu, Dirinya ingat salah satu boneka barbie miliknya pasangannya hilang. Padahal barbie itu memiliki pasangan di lihat dari bonus baju yang ada di kerdus setiap barbie yang berpasangan. Iyaa ada pakaian untuk Ken tapi tidak ada boneka itu, ia mencari-carinya dulu tapi tidak ketemu, apakah benar? Ken yang di maksud Najwa itu adalah Ken pasangan barbie miliknya?
Tanpa sadar Dira menghela nafas dari tadi. Hal itu membuat ketiga temannya menatap Dira bingung.
"kenapa si? Kemarin senyum-senyum terus sekarang kayak orang tersesat." Adrina angkat bicara melihat keadaan sepupunya itu. Entah apa yang ada di pikiran sepupunya itu Adrina tidak mengerti.
Dira menceritakan semuanya mulai dari saat Najwa menjelaskan hubugannya dengan Faisal hingga mimpinya dengan detail. Fira percaya mungkin dengan bercerita kepada ketiga temannya ini bisa memberikannya solusi.
Ketiga gadis tadi terdiam menyimak apa yang diceritakan Dira. Mereka hanya merespon dengan mata yang kadang melotot, kadang mengangguk, kadang ber oh ria. Hingga akhirnya cerita itu selesai.
"nah itu, aku bingung itu bener kejadian nyata atau memang aku kepikiran dan kebawa mimpi ?"
"berdasarkan cerita tadi, hanya ada 2 orang yang bisa menjawabnya. Yaitu tante juga Faisal!" Adrina mengeluarkan pemikirannya.
Dira menghela nafas. "itu yang aku pikiran dari tadi. Aku belum siap buat ketemu Faisal karena kejadian pas malam Najwa cerita itu. Sedangkan mama aku bertaruh bahwa mama pasti lupa karena kejadian itu udah lebih dari 10 tahun"
"Najwa" tiba-tiba Sania menyebutkan nama Najwa mendaoatkan reaksi sama dari ketiga orang tadi yaitu tatapan bertanya.
"maksudnya?"
"dari cerita tadi dapat di simpulkan bahwa Faisal dan Najwa begitu dekat,ada kemungkinan bahwa Faisal udah cerita hal itu kepada Najwa,siapa sosok gadis itu." terang Sania kepada ketiga temannya.
"nah brilliant!!" Adrina memekik senang. Ini seperti diskusi yang di lakukan detektif di film kesukaannya.
Sania menatap malas Adrina "tapi.. Itu kalau Faisal udah tahu kalo Dira si barbie yang dia maksud. Kalo belum ya nggak bisa"
"tapi Faisal udah pernah ketemu tante si, waktu datang ke sini. Kemungkinan jika benar Dira pasti dia akan mengingat wajah tante karena belum ada perubahan yang terlalu" Adrina kini bersuara. Ah otaknya sangat cair kalau urusan seperti ini.
Mereka semua terdiam, Dira terlalu malu untuk menemui Najwa saat ini. Tapi Ia butuh jawaban, mungkin ini salah satu alternatif untuk mencari jawaban itu selain bertanya langsung dengan Faisal.
***
Sore harinya Dira berjalan menuju ke ke rumah pak Kyai dirinya bertekat untuk mencari jawaban dari Najwa jikalau memang gadis itu tahu. Jika tidak tahu, dia juga akan menceritakan mimpinya, siapa tahu anak peremuan pak Kayi itu bisa menyampaikan mimpinya ke Faisal.
Entah ini keberuntungan atau ketidak beruntungan Dira saat dia masuk dan memberi salam. Di kursi sedang ada Faisal yang duduk sendirian. Laki-laki itu tersenyum sembari menjawab salamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRANA SHALSADILA
SpiritualDirana Shalsadila, remaja kota besar yang salah pergaulan yang membuatnya terjerumus ke jurang kemaksiatan. Clubbing, minuman keras adalah hal biasa baginya Hingga orangtuanya, memutuskan untuk mendaftarkan dirinya ke pondok pesantren agar membuat D...