34.disorder

37 18 21
                                    

Flasback

JASMIN POV'

Bella berhenti menangis melihat sherin yang wajahnya membiru dan melemas,bella tak tau kalau dia ada di posisi sherin sekarang pasti dia sudah tak tahan,tetapi sherin masih berusaha sadarkan diri agar aku
dan bella baik baik saja,walau tak ada pengaruhnya dia berteriak sekalipun

"CUKUP YA LO TU GAADA GUNA BUAT HIDUP,GA ADA YANG SAYANG SAMA LO,GA ADA YANG PEDULI SAMA LO,SEKALIPUN LO MATI,GAADA YANG MERATAPI LO"aku meluapkan emosi ku,aku tak tahan melihat sikap chatelina yang seenaknya

Chatelina berhenti dia berusaha menahan emosinya dengan tersenyum sinis

Chatelina menghadap ke arah ku

"Jesika itu anak yang baik"apa apaan ini?kenapa dia malah mengungkit masalalu ku?pikiran ku sudah berkecamuk

"Dia gadis yang manis,dia pernah berkata pada teman baiknya yaitu marion dan citra bahwa dia mengadopsi anak untuk menemaninya saat kedua orang tuanya pergi"chatelina berjalan memutari tubuh ku

"Kendalikan emosi mu"ucap sherin lirih namun terdengar oleh ku

"Dia sangat menyayangi adiknya,sayang sekali adiknya yang tak tau diri itu malah mencelakainya"chatelina masih berbicara dengan halus

"STOP,MAKSUD LO TU APASIH HA??DASAR GILA"marah ku yang melihat sikap nya menggali gali masalalu ku

"Cukup jasmin jangan terpancing"kak sherin mengingati ku sekali lagi

"Sayangnya anak yang ga tau diri itu udah diadopsi mahal mahal,eh malah makan tuan sendiri"

"Dasar ga tau diri untung aja si sakti mau ngurus pembunuh kecil"

"Aaaaahh,stopp"nyeri di kepala ku berdenyut,menandakan akan ada sesuatu yang buruk kalau aku tak sadarkan diri

"Pembunuh"

"Aku mohon berhentilah.."aku berkata lirih sambil menunduk,sudah tak tahan lagi dengan sakit di kepalaku

"Sayangnya jesika yang manis sudah tiada"chatelina melanjutkan aksinya

"Dia dibunuh oleh adik yang sangat dia sayangi!!"ini cukup membuat kepalaku hampir meledak

"AKU MOHON BERHENTILAH"aku sudah tak tahan lagi kalau sudah menyangkut kematian kak jesika

"Sekali pembunuh tetap pembunuh walau tak sadar sekalipun!!"

"LALU APA BEDANYA KITA"sekali lagi.aku berteriak menaikkan kepala ku menatapnya garang

"Akan kutunjukkan apa bedanya kita"chatelina memanggil seseorang dan seketika itu pula masuklah lelaki  berbadan tegap memakai jubah hitam seperti yang dikenakan ayah jams,dilihat dari wajahnya mereka sudah berumur namun masih kekar dan berotot

Chatelina memerintahkan mereka bertiga dan salah satu dari mereka pun membuka ikatan pada tubuhku lalu membawa ku keluar dari ruangan

Begitupun dengan bella,mereka yang tersisa dua pun membuka ikatan pada tubuh bella dan membawa keluar

"Paman aku akan mengunci paman dari luar,jaga dia jangan sampai kabur,dia sangat nakal"ayah jams pun mengangguk chatelina pun menguncinya dari luar

Aku dan bella dibawa ke lantai pertama,tiga orang lelaki itupun keluar dan menyisahkan aku bella dan chatelina tanpa mengikat tubuhku dan  bella

Sebenarnya ini kesempatan bagus untuk kabur,tetapi apalah daya ku dan bella kami sangat lemah aku yang tak bisa berjalan dan bella yang masih kritis bahkan jaitan di perut bagian kirinyapun ada yang terbuka mengakibatkan darah kental  keluar walaupun sedikit tapi tetap terasa sakit kalau dibayangkan

Terang Yang MalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang