38.tenang

30 15 3
                                    

Disinilah jasmin sekarang,berada di kamarnya yang kecil,karna semenjak kepergian sakti rumah dan semua harta mereka di sita,perusahaan bangrut hidup jasmin dan laura benar benar hancur

"Heh!!buka pintu"laura menggedor gedor pintu kamar milik jasmin,ia tak pernah membuka pintunya semenjak kepergian bella dan jams,bahkan saat pemakaman saja jasmin tak datang melihat,ia tak sanggup

"PERGIII!!"jasmin berteriak nyaring dari dalam kamarnya membuat laura bergidik

"Tapi kau harus makan,kalau tidak siapa yang bekerja untuk kebutuhan kita ha?"

"ENGGAK!!"jasmin berteriak dari dalam kamarnya lagi

"Dasar sinting"laura pun tak mau menghadapi jasmin yang selalu berteriak dan terkadang ia tertawa keras membuat orang bertanya tanya

"Jasmin buka,ini kakak"sherin,reno,aksa,ethan bahkan chatelina pun datang untuk melihat keadaan jasmin dan sherin pun membawa peralatannya untuk memeriksa jasmin karna ia dokter psikater

Lama mereka berdiri,tak ada tanda tanda bahwa jasmin akan membukakan pintu,khawatir dengan jasmin yang berteriak reno pun mendobrak pintu,

"Bella..aku lagi gamau berangkat sekolah,tapi kamu ga sedihkan?jams kan jagain aku,dia sayang sama aku"jasmin berbicara pada boneka yang di pegangnya,dia duduk di pojok kamar memegang boneka,rambut yang acak acakan,dia tampak lebih kurus dan memprihatinkan

Sherin langsung memeluk jasmin sambil menangis

"Kamu kenapa nangis sih,bella aja ga nangis kalo aku ga sekolah"jasmin mendorong sherin dan berkata pada boneka yang di pegangnya

"Jasmin kita periksa dulu ya sayang"ucap sherin masih nangis

"Periksa apasih,aku ga sakit,aku ga sekolah karna jams mau ngajak aku nonton,karna papa pulang cepat,AKU GA SAKIT!!"

"Min..jangan gini ya"reno berjongkok dan mengelus rambut jasmin pelan

"Tapi...jams...bentar lagi datang..."jasmin mengeluarkan setitik air matanya sambil memeluk bonekanya erat

"Jasmin kita periksa dulu ya"ethan pun ikut berjongkok menatap mata jasmin yang dilingkari lingkaran hitam menunjukkan bahwa ia tak tidur

"PERIKSA APA,AKU GA SAKIT,PAPA USIR MEREKA PA KENAPA PAPA MENGIZINKAN MEREKA MASUK,USIR MEREKA PA,USIR!!!"jasmin berteriak histeris

"JASMIN PAPA KAMU UDAH GA ADA"akhirnya sherin sanggup berbicara menatap mata jasmin

"Papa..."

"PAPA MASIH HIDUP!!!DIA MASIH HIDUP,KALIAN PEMBOHONG,PERGIIIII!"

Plak...

Sherin menampar jasmin,bukan apa apa sherin tak berniat melukai jasmin,mungkin ini cara dia agar jasmin sadar

"Om sakti udah gaada dia udah meninggal,dia sayang sama kamu,tapi tuhan lebih sayang dia makanya om sakti dipanggil deluan agar beban yang ia tanggung selama ini berakhir"sherin memegang bahu jasmin

"Ngomong apa sih hahahahahahah"

"JASMIN CUKUP,JANGAN TERTAWA SEPERTI ORANG GILA"

"Siapa yang gila,kamu yang gila datang datang bilang papa udah mati"

Sherin berlari keluar sambil menangis dan diikuti oleh aksa,sedangkan mereka selebihnya masih disana menenangkan jasmin dan merayu ia agar makan,sedangkan chatelina berdiri di belakang,ia tak mau jika jasmin melihatnya akan semakin kacau

"Tante,tolong coba beri kasih sayang pada jasmin layaknya seorang ibu,dia butuh kasih sayang seperti om sakti menyayanginya,tante sekali ini aja,apa tante ga kasian liat keadaan jasmin,tante masih dendam sama dia karna udah bunuh jesika?,tante pikir dengan tante gini jesika bisa tenang,enggak tan!!"sherin dan aksa menghampiri laura yang berada di dapur

"Rin tante harus gimana,dia itu dibilangin gamau,toh namanya udah gila"

"Tapi apa tante gabisa sayang ke dia sebagaimana tante menyayangi jesika?"

"Tante...tante akan coba rin"sherin mengangguk dan mereka pun kembali ke kamar milik jasmin

"Makan ya sayang"bujuk sherin pada jasmin,jasmin menggeleng cepat

"Aku mau jams suopin aku,biasanya dia yang suopin aku,atau dulu bella juga suopin aku waktu aku sakit,papa juga,tapi..."

"Kamu harus makan jangan pikirin yang enggak enggak"

"AKU GAMAU MAKAN KALO JAMS GA SUOPIN"

"Jasmin.....jangan bikin kita khawatir"ucap aksa menatap jasmin sendu

"Tapi jasmin maunya jams,jams itu pangeran berkuda,jams itu baik,dia sayang jasmin,dan dia akan datang kesini bawa bunga untuk jasmin,dan kita menikah,jams itu...."jasmin mengeluarkan air matanya

"JAMS"

"Kata kak sherin..jams udah mati...dia udah mati..."jasmin memelankan volume suaranya

"Hahahahahhaha jams belum mati....hiks..he"

"Jams belum mati!!!"jasmin melepar vas bunga yang ada di meja ke sembarang arah sehingga mengenai kepala chatelina yang berada di belakang

Mata jasmin dan chatelina bertemu"PEMBUNUH"jasmin melempar semua barang barang terdekat ke arah chatelina,ethan pun membawa chatelina keluar

"Jasmin stop!!"

"PEMBUNUH,DIA PEMBUNUH"teriak jasmin sambil menangis

Brukk...

Laura memeluk jasmin erat

Laura tak tahan melihat jasmin,bagaimanapun dulu ia pernah sangat menyayangi jasmin

"Mama sayang jasmin.."jasmin tak bergerak,ia tak berteriak lagi

Semua disana tersenyum senang,mereka tau lambat laun jika terus seperti ini jasmin akan sembuh

"Jasmin makan ya sayang"jasmin mengangguk laura pun menyuapi jasmin sampai habis tak tersisa lalu menuangkan air minum ke mulut jasmin

Mereka disana terkejut,padahal tadi hanya sekedar menenangkan jasmin saja mereka tak mampu

Dan sekarang,jasmin diam dan menurut,bahkan jasmin sudah berada di tempat tidur membaringkan tubuhnya,laura pun mengecup kening jasmin pelan

"Selamat tidur putri kecil mama"laura melakukan apa yang dilakukan sakti pada jasmin

Jika terus seperti ini jasmin akan segera sembuh,karna obatnya hanya laura

PRL♡

Terang Yang MalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang