Step Brother : 05

3.8K 493 75
                                    

Kejadian tak terduga tepatnya kemarin membuat Jimin tak mengeluarkan sepatah kata-pun pada Seulgi sejak mereka kembali dari kedai Ramyeon itu.
Ada rasa tak suka yang membuatnya lebih memilih bungkam dibandingkan bertanya tentang Taehyung yang menjadi seseorang yang pernah mengisi hati Seulgi dimasa lalu.

Jimin-pun tak mengerti bagaimana mungkin dia merasa tak terima atas fakta yang sudah jelas kebenarannya itu.Melupakannya pun terasa sulit.

''Sejak kapan aku menjadi seseorang yang terlihat Bodoh seperti ini?''Ocehnya pada diri sendiri.

Tangannya memilih untuk memutar-mutar benda persegi panjang yang berada di tangannya.Helaan nafas pendek mengisi kesunyian ruang kerja ini.Dia meletakkan ponsel itu sembarangan.Lalu mencoba kembali fokus melanjutkan pekerjaannya yang belum rampung.

Namun,Sebelum Jimin membuka Map berwarna coklat.Ketukan pintu mengalihkan atensinya dari benda yang kini ia pegang.Memilih kembali meletakkannya.''Masuk.''Ujarnya.

Lalu pintu terbuka menampilkan sosok pria yang lebih tinggi darinya.Saat melihat siapa yang datang Jimin lantas kembali mengambil Map coklat tadi dan memilih fokus pada Benda itu.

''Sudah waktunya makan siang. Cepat tinggalkan pekerjaanmu Bodoh!''

Jimin menatap Tajam pria yang kini tengah duduk santai dihadapannya.
''Besok aku akan membuat surat pemecatan untukmu Taehyung.''Ancamnya.

Pria yang tengah diancam itu bukannya merasa takut dia justru tertawa kecil.
''Ayolah Jim,Temani aku.Lagi pula tugasmu masih banyak.Aku tidak yakin kau akan tetap bertahan dengan perut kosong sampai sore nanti.''

Jimin merotasikan kedua bola matanya malas. ''Terserah,Lagi pula aku tidak lap--'' Belum selesai kalimat itu Jimin lontarkan Perutnya justru berbunyi.

''Mulutmu dan tubuhmu berkata lain. Wahai saudaraku.''Ledek Taehyung dengan wajah menyebalkan membuat Jimin diam-diam ingin melempar meja kerjanya tepat ke wajah sahabatnya yang satu ini.

''Baiklah...''Kali ini Jimin memilih pasrah dan melangkah pergi dari ruang kerja miliknya diikuti oleh Taehyung di sampingnya.

Mereka memilih untuk tidak mencari tempat makan yang jauh.Karena,Ada cukup banyak tempat makan yang berada di dekat kantornya.

''Kau yang memesan aku tunggu disini.'' Ujar Jimin saat Taehyung baru ingin mendudukkan bokongnya diatas kursi kayu tempat makan yang tidak terlalu besar ini.

''Sialann!'' Umpat Taehyung lalu melangkah pergi untuk memesan.

Jimin kini lebih memilih diam sembari menatap jalanan yang terlihat tak menarik sama sekali.Tangannya merogoh kantung celananya. Mengambil ponselnya yang bergetar menandakan ada pesan masuk.Dengan cekatan dia membuka kunci layar ponselnya lalu menemukan Nama dengan tulisan 'Seulgi Noona'

Satu rahasia yang Seulgi tidak ketahui Meskipun Jimin selalu bersikeras tak ingin memanggil Seulgi dengan embel-embel Noona. Tapi,Diam-diam dia menyimpan nomor ponsel sang Kakak dengan embel-embel yang selalu tidak ingin ia akui.Mungkin itu akan sedikit mengejutkan jika Seulgi dapat mengetahuinya.

Sore nanti Tidak perlu menjemputku.
Aku ingin mengunjungi rumah lamaku.

Memilih tak membalas dan kembali menaruh Ponselnya di dalam kantung celananya.Setelah hampir lima menit akhirnya Matanya menatap Taehyung yang kini tengah membawa nampan yang berisi makanan.Dengan setengah tidak ikhlas pria itu meletakkan makanan dan minuman milik Jimin di depan pria itu.Kemudian menatapnya tajam.''Kau akan membayar makanannya.'' Ujarnya dengan sengit.

Dengan malas Jimin mengangguk.

''Well, ada yang ingin kutanyakan sejak kemarin.''Ujar Taehyung sambil melahap makanannya.

Step Brother[SeulMin] End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang