Step Brother : 17

2.4K 358 80
                                    

Ada yg seneng SB updet?
Mana coba mana orangnya😁
Wkwk.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading🍁


Ada banyak hal yang membuatnya berpikir keras hingga berkecamuk di dadanya saat ini. Sulit untuk mengatakannya seolah-olah jika itu terjadi akan ada seseorang yang Seulgi harus relakan. Ini tentang pertemuannya dengan Jae setelah hampir tak pernah bertegur sapa selama dua tahun lebih.

Seulgi fikir akan ada sedikit hal yang berubah.

Senyuman manis Jae tetap sama. Bahkan perlakuan manis pria itu masih tetap sama. Tak apa. Dia senang Jae masih menyayanginya.

Hanya saja masalahnya satu!

Sifat buruk Jae masih ada. Dan tetap sama.Pria itu Bipolar, Sifat pria itu tidak bisa di tebak. Dalam satu menit dia begitu hangat namun di waktu selanjutnya dia bisa saja berubah. Hanya satu alasan agar hal itu tak terjadi. Jangan memancing pria itu.

Bagaimana Seulgi tahu?

Dia sudah bersama Jae sejak ia berusia dua belas tahun. Bisa di katakan mereka sudah mengetahui sifat mereka masing-masing. Bagi Seulgi,Jae itu adalah Seorang Kakak. Pria itu adalah pelindungnya. Dia satu-satunya orang yang menjaga Seulgi dengan baik. Bahkan Ibu begitu menyayangi pria itu layaknya anaknya sendiri.

Tak ada satupun orang yang berani mengganggunya sewaktu dia masih berada di sekolah menengah pertama. Alasannya satu, dan hampir seantero sekolah tahu akibatnya jika ada yang berbuat macam-macam pada Seulgi.

Park Jaehyung!

Benar, Pria itu bisa saja membunuh orang yang menyakiti Seulgi.

Adakalanya Seulgi senang saat pria itu ada disisinya, adakalanya juga Seulgi takut bukan main jika pria itu berada di dekatnya. Sebenarnya Jae itu pria baik, sangat malah. Tapi, kadang kala pria itu bisa saja membuatnya terluka. Dan cara agar pria itu berhenti menyakitinya hanyalah dengan cara dia harus selalu menuruti setiap perintah pria bersurai pirang itu.

Helaan nafas kasar ia hembuskan. gadis yang kini tengah menunduk itu menatap Pria berkacamata di sampingnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Lalu memilih kembali menatap sepatunya yang dirasa lebih menarik ketimbang presensi pria yang berada di sampingnya.

"Seul." Kepalanya mendongak. Menoleh tanpa ragu kepada pria tampan yang alisnya tengah menukik naik."Ada apa?" Jae menatap heran.

Satu gelengan lesu Seulgi sampaikan sebagai jawaban.

Kaca jendela mobil itu otomatis terbuka. Satu tangan Seulgi mengadah keluar, lalu kepalanya menoleh menatap Jae.

"Angin malam bisa mendinginkan isi kepalamu." Satu tarikan di kedua sudut bibir pria itu menghantarkan rasa hangat.

Secara tak langsung ia ikut tersenyum. Pria itu mampu menghantarkan kebahagiaan pada Seulgi hanya lewat senyuman tipis dari pria yang kerap kali ia panggil dengan sebutan 'Kak' itu.

"Sampai."

Seulgi mengangguk senang. Lantas menoleh menatap pria di sampingnya."Kak Jae, Terimakasih." Ujarnya.

Kepala Jae menggeleng dengan bibir yang agak mengerucut. Tanda bahwa ia tak menginginkan ucapan itu. Jari telunjuk pria itu menunjuk pipinya. Seulgi terkekeh, tanpa menunggu waktu lama ia mendekat. Mengecup pipi pria itu lembut.

Step Brother[SeulMin] End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang