"Assalamualaikum pak" ucap Alvin sambil masuk ke ruangan pak tony.
"Walaikumsalam.. Ada apa?"tanya pak Tony sambil membenarkan letak kacamatanya.
"Ini pak saya bawa barang barang dari ruang biologi" jawab Alvin sambil meletakkan kardus itu di meja.
"Lhoo? Tadi bukannya saya nyuruh perempuan ya?"tanya pak tony bingung.
"Iyaa pak, tadi bapak nyuruh pacar saya, sebagai pacarnya saya gk mungkin biarin pacar saya kesusahan" Bicara Alvin sambil tersenyum jahil ke pak Tony.
"Welehhh... Anak baru kemaren udh mau pacar pacaran, urusin dulu nilai nilai kamuu, pikirin kamu mau masuk kuliah mana?" Tanya pak Tony kesal.
"Cewe dulu baru nilai pak" ledek Alvin sambil mengecup tangan pak Tony tanda pamit.
"Welehhh.. Anak anakk... Makin kesini kok malah makin amburadul ya" bicara pak tony lagi.
Alvin sengaja menyuruh Alesia untuk menunggu diluar ruangan pak tony.
"Udh dianterin?"tanya Alesia saat melihat Alvin keluar.
"Udh"jawab Alvin singkat.
"Yukk ikut gue"bicara Alvin sambil menggenggam tangan Alesia.
Alesia hanya diam sambil sesekali melirik genggaman Alvin.
Beberapa anak menatap Alvin dan Alesia dengan tatapan aneh, ada juga yang berbisik bisik.
"Vin.. Kita mau kmn sihhh?" tanya Alesia.
"Udh ikut aja" bicara Alvin sambil berjalan sedikit cepat.
Alvin membawa alesia ke kantin belakang sekolah. Bangunannya terlihat tua, tapi tetap saja kantin ini ramai di kunjungi anak anak nakal menurut alesia.
Dari depan terlihat ada beberapa anak lelaki kelas X11 yang sedang makan, bahkan ada juga yang sedang merokok.
Alesia yang risih mencegah Alvin untuk masuk kedalam.
"Vin... Jajan ditempat lain aja yaa" rengek Alesia pelan.
Alvin tidak menjawab malah masuk kedalam diikuti oleh Alesia.
Saat alesia masuk, ada beberapa lelaki yang bersiul menggoda ada juga yang memandang aneh Alesia.
"Bu... Mie ayamnya 2 ya, sama es teh manisnya 2,saya di tempat biasa yaa " pesan alvin kepada seorang wanita tua.
"Oke sipp" bicara ibu itu lagi.
Alvin menarik tangan Alesia lembut dan membawa alesia berjalan melewati tangga.
Dan sampailah Alvin dan Alesia.
Alesia dibuat terkagum dengan pemandangan di lantai 2 nya, yaa memang biasa saja. Disana juga terdapat beberapa gravity. Tapi yang membuat Alesia terkagum adalah saat berdiri di balkon, kita bisa melihat gedung sekolah beserta gedung lainnya."Less.. Sini duduk" Ucap Alvin sambil menepuk kursi kosong disebelahnya.
"Vin... Kok gk ada yang makan disini? Padahal pemandangannya enak bgt"Bicara Alesia heran.
"Gk ada yang berani kesini, disini cuma buat geng gua Doang"Bicara Alvin sambil merenggangkan otot otot nya, lalu memejamkan mata.
Alesia tidak berniat menjawab ucapan Alvin. Dia melirik meja didepannya, terdapat beberapa bungkus rokok.
"Lu ngerokok?" Tanya Alesia serius.
Mendengar pertanyaan Alesia, Alvin langsung membuka matanya.
"Itu punya Joshua sama anak anak lainnya" Bicara Alvin sambil menutup matanya lagi.
Alesia mengetahui siapa Joshua, kaka kelas yang terkenal karena sering tauran antar sekolah. Alesia juga tau bahwa Alvin sering bermain bersama Joshua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesia
Teen FictionAlesia Thia Cintyas dikenal dengan sifat semangatnya, periang dan prestasinya. Bertemu dengan lelaki dingin tapi romantis bernama Alvin Pranata Putra "Siapa wanita yang kamu bawa?" Kata wanita itu melirik ke Alesia. "Gini tante ... Alesia teme-"...