Setalah selesai meminum susu jahe, Alvin dan Alesia pun bergegas untuk pulang kerumah, karena Alesia tau pasti Alexa khawatir tentang keberadaan Alesia karena dari tadi ponsel Alesia sama sekali tidak mendapat kan sinyal.
Mereka menempuh perjalanan kota ini yang lumayan padat, sesekali mereka tertawa hanya karena lelucon sederhana dari Alvin.
Dan sekarang Alesia sadar bahwa bahagia itu bisa berasal dari hal- hal sederhana. Contoh nya saat ini, tapi melihat kondisi Alvin yang membawa motor di dingin nya malam ini membuat Alesia khawatir, apalagi baju Alvin tadi sempat sedikit basah karena bermain dipantai tadi.
"kamu ga dingin?bawa motor ga pake jaket?." tanya Alesia khawatir.
Alvin hanya menggeleng sambil tersenyum manis, yang bisa Alesia liat dari kaca spion.
"nanti kamu sakit, baju kamu kan basah." bicara Alesia lagi.
"lebih baik gue sakit dari pada gue liat orang yang gue sayang sakit." ucap Alvin lagi.
"ih apasi gombal terus,orang lagi ngomong serius juga." ucap Alesia sambil memaling kan wajah nya agar tidak terlihat dari kaca spion.
"gue serius."jawab Alvin.
Alesia hanya diam bingung harus menjawab apa lagi.
Tanpa disadari mereka pun sampai di depan rumah Alesia.
Alesia pun segera turun dan melepas helm yang diberikan oleh Alvin.
"nihh" bicara Alesia sambil memberikan helm nya ke Alvin.
Alvin hanya menerima nya sambil tersenyum manis.
"mau masuk dulu?" tanya Alesia sedikit canggung.
"engga usah, udah malem, gue gamau ganggu istirahat lo" bicara Alvin kembali kepada kata lo-gue.
"Yaelah santai aja kali, ohiya makasih ya buat hari ini." bicara Alesia tulus berterima kasih.
"sama-sama." ucap Alvin seadanya, Alesia memang sudah terbiasa dengan sikap cuek Alvin walaupun terkadang sifatnya berubah menjadi humoris atau kekanak kanakan.
"ini jaket lo gimana? Lo pake aja ya? Lo kan pulang lag-" ucapan Alesia terpotong oleh ucapan Alvin.
"gausah bawel, jaket nya simpen sama lo, lo pulang langsung mandi, makan, istirahat, kalo ada pr kerjain besok aja disekolah" bicara Alvin lagi.
"sembarangan, gue kan murid teladan,masa iya kerjain pr disekolah" bicara Alesia bangga.
Tiba-tiba Alvin menaruh telapak tangan nya diatas kepala Alesia dan mengacak acak rambut Alesia yang dibiarkan tergerai.
"gue cuma ga mau lo kecapean terus sakit, istirahat yang cukup, besok pagi gue jemput." ucap Alvin sambil memakai helm dan menyalakan mesin motornya.
"good night, thanks for today" bicara Alvin langsung pergi meninggalkan Alesia yang jantung nya sedang berdegup hebat.
Alesia pun memegang jantung nya sambil berkata dalam hati.
"plis jantung gausah deg deg an, lo yang deg deg an gue yang repot ni." bicara Alesia sambil masuk kedalam rumah nya.
Didalam rumah, Alesia sudah disambut dengan sang mamah dan Alexa kebetulan terdapat Ilham. Mereka bertiga sedang berbincang di ruang tamu.
"hmmm bagooos yaaa bagooss jam segini baruu balik, mana gaada kabar dicariin nya." ucap Alexa menyindir.
Alesia yang mendengar itu hanya menunjukan deretan gigi putihnya.
"kamu dari mana sii les?kenapa ditelfon ga diangkat?Itu jaket siapa?" tanya mamah Alesia khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesia
Teen FictionAlesia Thia Cintyas dikenal dengan sifat semangatnya, periang dan prestasinya. Bertemu dengan lelaki dingin tapi romantis bernama Alvin Pranata Putra "Siapa wanita yang kamu bawa?" Kata wanita itu melirik ke Alesia. "Gini tante ... Alesia teme-"...